Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kelebihan dan Kekurangan Internet Unlimited dengan Internet Kuota

31 Mei 2022   09:37 Diperbarui: 31 Mei 2022   18:45 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembayaran TV kabel dan internet dengan tambahan first sport pack yang tidak saya pesan (Dokpri)

Dulu saya memakai internet unlimitted yang satu paket dengan TV kabel. Terakhir saya membayar Rp600.000-an, cukup besar untuk orang yang terdampak Covid.

Namun sayang, tidak semua TV bisa diakses bebas. Inilah kekurangan TV kabel tersebut. Kalau ada siaran olahraga, seperti Liga Inggris atau Piala Thomas, siaran tersebut diacak dengan alasan 'hak siar'. Terpaksa saya nonton menggunakan antena biasa.

Karena saya jarang menonton TV dan jarang memakai internet, akhirnya saya putuskan berhenti berlangganan.  Kemudian saya beralih ke TV biasa dengan membeli STB dan antena.

Maklum untuk menangkap siaran digital perlu alat STB. Untuk STB dan antena saya mengeluarkan biaya Rp300.000. Keuntungannya, saya bisa nonton nonton Piala Uber, Piala Thomas, dan pertandingan olahraga lain.

Ilustrasi pembayaran TV kabel dan internet dengan tambahan first sport pack yang tidak saya pesan (Dokpri)
Ilustrasi pembayaran TV kabel dan internet dengan tambahan first sport pack yang tidak saya pesan (Dokpri)

Naik tanpa informasi

Sebenarnya saya pertama kali berlangganan TV itu sejak 1994. Meskipun kemudian bergonta-ganti nama perusahaan, saya tetap setia dengan TV itu. Begitu pun ketika mulai 2009 ada internet. Jadi gabungan TV kabel dengan internet.

Semula internetnya hanya 384 kbps. Sangat kecil untuk ukuran masa sekarang. Namun karena memakai sendirian, yah cukuplah. Saya hanya menggunakan untuk mencari informasi dan mengirim/menerima email.

Sayang, sebagai pelanggan setia, pihak TV kabel sesekali menaikkan biaya langganan tanpa informasi. Bahkan menyelipkan paket acara yang saya tidak pesan.

Terus terang, meskipun dapat menangkap siaran mancanegara, saya hanya menonton TV lokal, terutama berita. Siaran TV lokal tentu saja dapat ditangkap meskipun tanpa TV kabel. Jadi boleh dibilang, biaya yang dikeluarkan untuk internet, meskipun unlimitted, terlampau besar.

Sejak berhenti berlangganan, saya memakai internet kuota. Memang saya harus membeli modem dan wifi seharga Rp600.000 dan untuk selanjutnya membeli kuota. Dari pengalaman beberapa bulan, terlihat pemakaian sekitar 100 GB sebulan. Kalau dirupiahkan, tidak sampai Rp200.000 sebulan.

Unlimitted dan kuota

Kalau untuk saya, pemakaian internet kuota lebih menghemat anggaran. Apalagi untuk jangka panjang. Pemakaian internet unlimitted akan terlihat menguntungkan apabila kita sering mengunduh file yang besar atau sering menonton YouTube/TikTok.

Sebaliknya kalau kita memakai internet kuota namun sering mengunduh file besar atau sering menonton YouTube/TikTok tentu membutuhkan kuota besar. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan pun tambah besar.

Memang, masing-masing internet unlimitted dan internet kuota, memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentu semua tergantung dari kita sebagai pemakai. Pertama, harus diperhatikan seberapa banyak orang yang memakai internet di rumah. Kedua, harus diperhatikan seberapa lama kita memakai internet.

Sejak merebak kasus Covid-19, banyak provider internet, baik unlimitted maupun kuota, berpromosi di mana-mana, termasuk media sosial. Setiap provider jelas memiliki teknologi dan sarana masing-masing, termasuk wilayah jangkauan. Yang penting, kita bijak memilih dan menggunakan internet. Tentu saja yang sehemat mungkin.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun