Beberapa tahun belakangan ini muncul pengetahuan baru di dunia Barat, yakni Biblical Archaeology dan Quranic Archaeology. Kedua subdisiplin baru ini belum mendapat 'restu' dari kalangan ilmuwan dan agamawan karena dianggap masih kontroversial.
Wangsit
Tak terelakkan kalau di Indonesia banyak 'arkeolog dukun' yang mencari benda-benda masa lampau dari dalam tanah secara ilegal. Penggalian liar, istilahnya. Mereka mencari 'harta karun' berdasarkan wangsit dan kemenyan. Mereka berhubungan dengan 'orang halus'.
Konon, mereka mampu 'menarik' benda-benda dari dalam tanah. Ada yang 'menemukan' keris, ada yang 'menemukan' batu permata, entah kebenarannya.
Arkeologi ternyata menarik. Kita belum tahu di mana ada benda-benda berharga. Benda itu baru muncul ke permukaan kalau ada penemuan tidak sengaja oleh para penggarap tanah di tanah warga.Â
Ini terlihat dari temuan Candi Gemekan dan Prasasti Gemekan di Trowulan, Jawa Timur, Maret 2022 lalu. Lokasi situs berada di sawah milik warga.
Inilah pentingnya arkeologi merangkul warga. Siapa tahu nanti berdampak pada Arkeologi Metafisika.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H