Selesai melakukan ekskavasi (penggalian arkeologi) di Situs Gemekan, Mojokerto, awal Februari 2022 lalu, tim Balai Pelestarian Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) melakukan ekskavasi di Situs Srigading, Malang.
Ekskavasi berlangsung sebanyak tiga tahap. Tahap ketiga selesai pada 8 Maret 2022. Tim Gemekan berbeda dengan tim Srigading.
Tentang Situs Gemekan bisa dibaca tulisan-tulisan berikut:
[Ditemukan Candi Kuno di Persawahan dengan Kondisi Prasasti Tidak Utuh]
[Situs Purbakala Gemekan di Mojokerto yang Angker dan Keramat Milik Pak Mukhid]
[Prasasti Kuno yang Ditemukan di Mojokerto Berisi Ancaman yang Mengerikan]
Arca dan emas
Hasil ekskavasi dari Situs Srigading, di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, cukup beragam.
Temuan berukuran besar berujud arca Agastya, Nandiswara, dan Mahakala. Agastya identik dengan Siwa, sementara Nandiswara dan Mahakala dikenal sebagai arca penjaga candi. Semua arca terbuat dari batu.
Dalam pantheon (masyarakat dewa) Hindu, Agastya berada di selatan dan Ganesha di barat. Di mata angin tertentu juga ada dewa. Sayang tim tidak menemukan arca Ganesha. Arca Ganesha paling mudah dikenali karena berbentuk kepala gajah. Mungkin karena sudah familiar, jadi hanya arca Ganesha yang dicuri.
Entah kapan pencurian terjadi. Yang jelas pada 1970-an pencurian benda kuno sedang "booming" di Tanah Air. Pasti pencuri berasal dari luar desa, karena masyarakat lokal mengeramatkan situs tersebut.
Selain itu ditemukan lingga berukir, potongan relief, dan benda logam, termasuk emas. Bukan temuan fantastis yang ingin dicari para arkeolog, namun narasi tentang candi itu, khususnya untuk memperkaya sejarah Nusantara, teristimewa Malang.
Lewat temuan arca dan emas, misteri masa lampau mulai terungkap. Semoga ada dukungan dari temuan-temuan lain.
Situs Srigading dihubungkan dengan Prasasti Linggasuntan, yang disebut juga Prasasti Lawajati.