Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mampukah Nadal Menjadi Petenis Pertama Peraih 21 Gelar Grand Slam?

27 Januari 2022   08:43 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:47 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa 2000-an dunia mengenal tiga petenis hebat. Mereka berasal dari tiga negara berbeda. Hingga akhir 2021 masing-masing telah meraih 20 gelar grand slam. Yang pertama meraih 20 gelar grand slam adalah Roger Federer dari Swiss. Menyusul Rafael Nadal dari Spanyol dan terakhir Novac Djokovic dari Serbia. Pada 2021 Djokovic meraih tiga gelar grand slam dari Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon. Hanya di AS Terbuka ia gagal. Ketiganya juga pernah meraih golden slam, artinya juara di Australia Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka dalam satu tahun.

Karena menguasai jagat pertenisan, mereka dijuluki 'The Big Three'. Kini usia mereka sudah di atas 30 tahun. Usia yang sudah dianggap melewati 'ambang batas' di bidang olahraga. Nyatanya mereka masih kuat, ditambah dengan pengalaman bertanding tentu menjadi nilai tersendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka tidak selalu menjadi juara. Di final mereka beberapa kali dikalahkan generasi di bawahnya seperti Daniil Medvedev (Rusia), Stefano Tsitsipas (Yunani), Alexander Zverev (Jerman), dan Dominic Thiem (Austria). Keempat petenis muda itu dijuluki 'The Big Four'. Di antara keempatnya, terselip Andrey Rublev (Rusia), Matteo Berrettini (Italia), dan Denis Shapovalov (Kanada).

Dari kiri: Tsitsipas, Thiem, Medvedev, dan Zverev sebagai 'The Big Four' (Sumber: tennis.com)
Dari kiri: Tsitsipas, Thiem, Medvedev, dan Zverev sebagai 'The Big Four' (Sumber: tennis.com)

Nadal

Pada Australia Terbuka 2022 ini Federer tidak berpartisipasi. Djokovic berpartisipasi namun kemudian dideportasi karena ia belum divaksin. Hanya Nadal yang meramaikan kejuaraan. Bahkan Nadal telah mencapai semifinal. Ia akan berhadapan dengan Matteo Berretini. Berretini bukan lawan ringan. Ia pernah juara di beberapa gelaran ATP Tour. Tahun lalu ia mencapai final Wimbledon sebelum dikalahkan Djokovic.

Saat ini persaingan antar 'The Big Three' tidak ada lagi. Jadi Nadal harus berhadapan dengan 'The Big Four' plus. Kalau saja Nadal berhasil melewati Berretini, kemudian lawan lain di final, maka Nadal akan menjadi petenis pertama yang meraih 21 gelar grand slam. Mampukah Nadal? Kita tunggu Jumat malam saat semifinal atau Minggu malam saat final. Kalau juara, Nadal menjadi petenis terhebat sepanjang sejarah, meskipun kemungkinan disamai atau diungguli Federer dan Djokovic tetap ada.

Kalau Nadal kalah, tentu akan muncul juara baru. Nadal sendiri bersama Federer dan Djokovic tetap akan diakui sebagai 'The Big Three' yang mengukir prestasi fantastis. Masih ada kejuaraan grand slam berikutnya. Entah sampai kapan 'The Big Three' mampu bertahan dan 'The Big Four' muncul menggantikan mereka.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun