Tadi pagi saya menemukan tulisan saya di tabloid Mutiara edisi 1991. Isinya tentang pendidikan untuk mahasiswa arkeologi dan arkeolog muda di situs Trowulan pada 1-21 Juni 1991. Berarti hampir 30 tahun yang lalu. Situs Trowulan terletak di Mojokerto (Jawa Timur), yang ditafsirkan sebagai ibu kota Kerajaan Majapahit.
Nah, kegiatan itu didukung oleh Ford Foundation. Bayangkan, lembaga mancanegara mau mendukung kegiatan di Indonesia. Berarti kepedulian mereka sudah tinggi dibandingkan lembaga sejenis di Indonesia.
![Brosur IFSA 1991 (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/17/ifsa-02-60a201d98ede486e75241f74.jpg?t=o&v=770)
Ketika saya posting di FB, Prof. Cecep ikut posting foto para peserta IFSA. Kini beberapa peserta IFSA telah menjadi pejabat. R. Cecep Eka Permana (tanda x) tahun lalu dikukuhkan sebagai Guru Besar Arkeologi UI. Sejak itu beliau berhak menyandang gelar Profesor. Â
Lalu Dr. Agus Widiatmoko (tanda xx) tahun lalu diangkat menjadi Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Ada lagi Lestari Moerdijat (tanda panah) atau biasa dipanggil Rerie, dua tahun lalu dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR-RI.
![Tulisan saya di tabloid Mutiara 1991 tentang IFSA (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/17/ifsa-01-60a201cfd541df552c7229d2.jpeg?t=o&v=770)
Ternyata saya masih menyimpan brosur IFSA. Jadi, cukuplah bernostalgia lewat kliping, foto, dan brosur. Ini sekadar untuk menyambung tali silaturahim karena kami berjauhan. Berkat internet, maka yang jauh jadi dekat. Buat kami-kami yang sudah setengah baya, tentu sebagai obat rindu yang jauh lebih ampuh daripada obat medis. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI