Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setiap Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Kita Selalu Mengenang Tokoh Ki Hajar Dewantara

2 Mei 2021   12:43 Diperbarui: 2 Mei 2021   12:45 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan belajar pada uang kertas Rp20.000 (Dokpri)

Setiap 2 Mei kita memeringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Berbicara Hardiknas, kita selalu mengenang tokoh Ki Hajar Dewantara. Tut Wuri Handayani menjadi kata-kata fenomenal yang diucapkan Ki Hajar yang kemudian menjadi logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebelum digabung dengan Kementerian Riset dan Dikti.

Nama asli Ki Hajar adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat, seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, penulis, politisi, dan pelopor pendidikan. Ia mendirikan Taman Siswa, yang masih dikenal sampai sekarang.

Ki Hajar lahir pada 2 Mei 1889 dan meninggal pada 26 April 1959. Untuk menghormati jasa beliau, hari kelahirannya, yakni 2 Mei, kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Kegiatan belajar pada uang kertas Rp20.000 (Dokpri)
Kegiatan belajar pada uang kertas Rp20.000 (Dokpri)
Uang kertas

Wajah Ki Hajar Dewantara pernah kita saksikan pada uang kertas nominal Rp20.000. Uang kertas itu diterbitkan pada 23 Januari 1998 dan ditarik dari peredaran pada 31 Desember 2008. 

Wajah Ki Hajar terlihat jelas di uang kertas itu, bahkan dilengkapi nama beliau. Pada bagian kiri di bawah tulisan "Dua puluh ribu rupiah" tergambar arca Ganesha, berujud gajah sedang duduk. 

Dewa Ganesha sangat dikenal dalam mitologi Hindu. Ia anak Dewa Siwa yang berperan sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan dan Kebijakan. Kloplah kalau disandingkan dengan tokoh Ki Hajar.

Pada bagian belakang terdapat gambar bersuasana kegiatan belajar. Seorang guru dan sejumlah murid tampak pada gambar itu.

Penanda tangan uang adalah J. Soedradjat Djiwandono sebagai Gubernur Bank Indonesia dan Haryono sebagai Direktur Bank Indonesia.

Beruntung, wajah Ki Hajar Dewantara telah terekam dalam sejarah, teristimewa mata uang. Bukan hanya itu, wajah Ki Hajar pun pernah tampil dalam tanda air (water mark) sejumlah pecahan. Tanda air hanya terlihat bila kita terawang di tempat terang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun