Baru beberapa tahun terakhir penelitian arkeologi bawah air dilakukan di Selayar. Dari tulisan Shinatria Adhityatama, saya ketahui Selayar dikenal dengan sebutan Tana Doang (Tanah Tempat Berdoa). Lihat lengkapnya [yang ini].
"Pulau  Selayar diduga sudah  memiliki  peranan  penting  sejak  dimulainya  jalur rempah  di  perairan  Indonesia  Timur.  Dalam  konteks  jalur  rempah  banyak  yang menduga bahwa Pulau Selayar berfungsi sebagai pulau transit bagi para pedagang yang  akan  menuju  ke  kepulauan  rempah.  Para  pedagang  singgah  di  di  Pulau Selayar untuk mengambil air bersih, melengkapi perbekalan, dan sambil berdagang barang  komoditi  yang  dibawanya ke  masyarakat  Pulau  Selayar," kata Adhit, peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional itu.
Penelitian arkeologi menemukan beberapa artefak dari dalam air seperti keramik, koin, sisa kayu kapal, dan bambu.
Apakah keberadaan seaglider berhubungan dengan masa lampau Selayar yang cemerlang, bisa saja untuk melacak keberadaan kapal kargo kuno yang tenggelam. Apalagi pada 2000-an saya mendapat info lain ada beberapa bangkai kapal kuno di dasar perairan yang sudah amburadul karena isinya sudah diangkuti penduduk setempat. Banyak besi juga dipotongi, mungkin bangkai kapal. Salah satu bangkai kapal berasal dari Inggris bernama London Trinity.***  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H