Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pada 1950 Uang Kertas Dipotong Dua Bagian, Dikenal sebagai "Gunting Sjafruddin"

7 September 2020   08:49 Diperbarui: 7 September 2020   08:55 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu nominal yang dipotong dua bagian. Bagian kiri sebagai alat bayar dengan nilai separuh dari nominal. Bagian kanan ditukar dengan obligasi negara (Foto: Buku Oeang Noesantara)

Kebijakan ini populer dengan sebutan "Gunting Sjafruddin", satu-satunya kebijakan moneter yang menonjol semasa pemerintahan RIS. Meskipun pemerintah RIS hanya 'berkuasa' selama beberapa bulan karena kemudian kembali ke NKRI pada 17 Agustus 1945, nama "Gunting Sjafruddin" tercatat dalam sejarah. Salah satu hal yang harus diketahui para kolektor atau numismatis.***

Sumber:

  • Uno, Oeang Noesantara, 2015.
  • Yayasan Serangan Umum 1 Maret. Banknotes and Coins from Indonesia 1945-1990

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun