Pertengahan Agustus lalu saya menulis bahwa desain uang kertas terbaik sepanjang masa adalah nominal Rp 10.000 emisi 1975. Uang itu bergambar relief Candi Borobudur dan kepala kala, dikenal sebagai Uang Barong. Tulisan itu berhasil mengundang 3.000-an pengakses. Selengkapnya lihat [di sini].
Uang Barong dianggap terbaik untuk kategori emisi tunggal. Bagaimana desain terbaik untuk kategori seri? Sejak beberapa tahun lalu para pengamat, termasuk kolektor atau numismatis menganggap Seri Bunga memiliki warna yang cerah. Inilah yang dianggap desain terbaik.
Seri Bunga disebut juga Seri Flora dan Fauna. Soalnya pada bagian muka bergambar flora, sementara di sebaliknya bergambar fauna. Seri Bunga diterbitkan pada 1 Januari 1959. Terdiri atas tujuh nominal, yakni 5, 10, 25, 50, 100, 500, dan 1000 rupiah. Â Â
Penanda tangan Seri Bunga adalah Mr. Loekman Hakim dan TRB Sabaroedin. Sementara pencetaknya adalah Thomas De La Rue and Company Limited di Inggris. Nama pencetak terletak pada bagian tengah bawah. Semua tanda air berupa Garuda Pancasila.
Yang menarik, setiap nominal memiliki tiga variasi nomor seri. Biasanya berupa angka (sesuai dengan nominal) 1/2/3 huruf dan 5 angka. Kecuali pada nominal besar 500 dan 1000 rupiah, ada yang memiliki 4 angka.
Berbagai bunga dan burung terdapat dalam tujuh emisi Seri Bunga. Selengkapnya demikian:
- Nominal Rp 5 (bunga sedap malam dan burung murai)
- Nominal Rp 10 (bunga hoya dan burung kakatua)
- Nominal Rp 25 (bunga teratai dan burung bangau)
- Nominal Rp 50 (bunga teratai dan burung wulung putih)
- Nominal Rp 100 (bunga bangkai dan burung enggang)
- Nominal Rp 500 (bunga bougenville dan ayam hutan), dan
- Nominal Rp1000 (bunga melati dan burung cenderawasih).
Uang Seri Bunga ditarik dari peredaran pada 31 Desember 1966.
Meskipun tergolong bagus, namun harga jual uang ini belum mahal. Kecuali nominal tinggi Rp 500 dan Rp 1000 dalam kondisi Uncirculated (Unc) atau belum dipakai.***