Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belasan Abad Lampau Rempah Nusantara Diperdagangkan ke Afrika

25 Juli 2020   07:19 Diperbarui: 25 Juli 2020   07:20 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: jamu dari bahan rempah (Dokpri)

Menurut Pak Susanto, untuk melaksanakan program UNESCO 1988-1997, Indonesia turut memprakarsai dan menyelenggarakan seminar "Kota Bandar Jalur Sutra". Pak Susanto mencontohkan "Kota Bandar Cirebon". Katanya, Cirebon merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antarbangsa, dari peninggalan purbakala, kesenian maupun warisan non-fisik merupakan bukti tentang masuknya aneka ragam kebudayaan dari berbagai penjuru dunia: Arab, India, Cina, dan Eropa.

Pak Susanto mengemukakan pula masalah jalur rempah sudah dibicarakan pada 2017. Pada 2020 ini mulai dibentuk Tim Ahli/Narasumber. Diharapkan pada 2024 usulan tentang jalur rempah, atau apa pun namanya, bisa diajukan ke UNESCO.

Ada beberapa pendapat dalam webinar itu. Ada yang mengusulkan Ternate sebagai titik 0. Ada lagi dibatasi sampai Malaka.

Menutup acara, menurut Pak Restu, acara webinar akan diselenggarakan setiap Jumat siang. Saat ini sudah memasuki seri ke-5. Semoga ada hasil yang menggembirakan.***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun