Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Lalu Berikrar Sumpah Pemuda, Generasi Sekarang Harus Merawat Kebhinekaan

18 Juli 2020   15:06 Diperbarui: 18 Juli 2020   14:57 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atas: Pak Indroyono (kiri) dan Ibu Henny (kanan); Bawah: Pak Sumardiansyah (kiri) dan Ibu Umi (kanan)/Foto: Muspada

Semoyan Ki Hadjar Dewantara (Foto: Muspada)
Semoyan Ki Hadjar Dewantara (Foto: Muspada)
Kebhinekaan

Ibu Henny Supolo Sitepu, berbicara tentang Upaya merawat kebhinekaan keutuhan NKRI. Ibu Henny adalah  Ketua Yayasan Cahaya Guru.

Ia banyak menyinggung semboyan Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, di antaranya Tut Wuri Handayani. Ada tiga hal yang menurut Ibu Henny perlu untuk generasi masa kini, yakni kenali kekuatan diri, kenali kekuatan lingkungan, dan gunakan untuk kebaikan dan perbaikan bersama.

Ibu Henny menyoroti pula masalah dalam pilkada dan pilpres. Untuk itu Ibu Henny berharap kita jangan mewarisi kebencian.

Sebagai aktivis di Sekolah Guru Kebhinekaan, Ibu Henny sering mengenalkan rumah ibadah kepada para murid. Ia mendatangkan kalangan agama untuk berceramah kepada para murid.

Banyak pertanyaan dari para peserta. Rupanya karena sistem daring banyak peserta berasal dari luar Jakarta. Pak Sumardiansyah yang bertindak sebagai moderator mencoba memilah. Ia adalah Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI). Ada pertanyaan dari mahasiswa Universitas Cenderawasih di Jayapura dan mahasiswa Universitas Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Bahkan seorang pelajar kelas 10 dari Bali.

Webinar hari kedua akan berlangsung besok mulai pukul 09.00. Tema pertama, Bahasa Indonesia di Hari Depan dengan pembicara Ahmad Fuadi (Penulis trilogi "Negeri Lima Menara"), Samuel Wattimena (Desainer), dan C. Musiana Yudhawasthi (Komunitas Jelajah). Tema kedua, Pemuda, Kepedulian Sosial, dan Filantropi dengan pembicara  Andy F. Noya (BenihBaik), Olivia Zalianty (Duta Anti Narkoba), dan  M. Arief Rosyid Hasan (Dokter Aktivis).

Lomba logo untuk mahasiswa ditutup 9 Agustus 2020 (Foto: Muspada)
Lomba logo untuk mahasiswa ditutup 9 Agustus 2020 (Foto: Muspada)
Diinformasikan, Museum Sumpah Pemuda masih membuka kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengirimkan karya logo Museum Sumpah Pemuda. Tema logo "Bangga jadi pemuda Indonesia". Lomba ditutup pada 9 Agustus 2020. Para pemenang akan mendapat hadiah pembinaan dengan total Rp 27 juta. Informasi lengkap bisa dilihat pada laman, Instagram, dan Facebook Museum Sumpah Pemuda.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun