Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Uangnya Sama, Tanda Tangannya Berbeda

30 Juni 2020   17:20 Diperbarui: 30 Juni 2020   17:25 6239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah melalui Bank Indonesia setiap beberapa tahun mengedarkan atau mencetak ulang uang kertas dan uang logam. Emisi terbaru uang kertas dan uang logam dikeluarkan pada 2016. Di antara beberapa nominal, ada sebuah nominal yang akan kita bicarakan di sini.

Ada patokan khusus bahwa setiap nominal memiliki warna tertentu. Nah, uang kertas 5000 ini berwarna dominan coklat. Gambar utamanya K.H. Idham Chalid (1921-2010). Seingat saya beliau pernah menjadi anggota kabinet, ketua partai, dan Ketua MPR/DPR. Bagian belakang uang ini bergambar tari gambyong, Gunung Bromo, dan bunga sedap malam.

Uang kertas ini berukuran 143 mm x 65 mm. Terbuat dari kertas khusus berbahan serat kapas.

Tanda tangan Agus Martowardojo berganti Perry Warjiyo, Sri Mulyani tetap (Dokpri)
Tanda tangan Agus Martowardojo berganti Perry Warjiyo, Sri Mulyani tetap (Dokpri)
Beda tanda tangan

Buat yang tidak jeli, uang kertas ini sepertinya biasa saja. Namun bagi yang jeli, terutama para kolektor uang yang disebut numismatis, terasa ada bedanya. Perbedaan itu terdapat pada penanda tangan uang.

Perhatikan pada obyek yang terdapat pada bagian kiri (lihat tanda panah). Ada dua orang penanda tangan pada uang itu, yakni Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Pada masa 2016-2018 Gubernur Bank Indonesia masih dijabat Agus Martowardojo, sementara Menteri Keuangan dijabat Sri Mulyani Indrawati.

Namun pada 2018 Pak Agus Martowardojo digantikan Pak Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI. Sementara Ibu Sri Mulyani tetap menjadi Menteri Keuangan. Karena itu sejak 2018 penanda tangan uang kertas adalah Pak Perry bersama Ibu Sri Mulyani. Jelas kan, uangnya sama, tanda tangannya berbeda.

Bagian belakang uang kertas 5000 (Dokpri)
Bagian belakang uang kertas 5000 (Dokpri)
Variasi

Adanya penanda tangan yang berbeda tentu saja menguntungkan dunia numismatik. Sejak lama memang para numismatis selalu mencari 'kiat-kiat' baru dalam berkoleksi. Maklum, mata uang tidak terbit setiap tahun sebagaimana benda-benda filateli macam prangko. Maka 'keunikan' pada mata uang selalu dicari-cari. Keunikan itu antara lain variasi tanda tangan, variasi tahun cetak, nomor seri cantik, salah cetak, dan salah potong.

Jadi numismatis tidak hanya berkoleksi uang lama atau uang yang sudah ditarik dari peredaran. Uang-uang baru pun menjadi sasaran mereka, tentu asalkan berkondisi bagus atau istilahnya 'grade tinggi'.***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun