Ternyata raja tertarik dengan Layonsari dan berusaha membunuh Jayaprana. Nah, kata Pak Ardika, pada bait ke-5 naskah itu terdapat istilah gering (sakit) dan gerubug (wabah).
Di Bali sendiri ada desa adat yang disebut pakraman. "Menurut tradisi lama, pengalaman masyarakat desa adat/pakraman dalam menangani wabah (gering agung), terutama terhadap penderita penyakit lepra di masa lalu adalah dengan jalan mengisolasi penderita ke luar desa (johang uli desa)," kata Pak Ardika.
Upacara, tidak lepas dari warga Bali. Untuk menanggulangi/mencegah hama/wabah, mereka melakukan upacara, untuk menjaga keseimbangan antara alam nyata (skala) dengan non-nyata (niskala). Setelah melakukan upacara, mereka diam di rumah, tidak pergi, dan tidak ke sawah. Ini disebut sipeng, yang bermakna menjaga jarak atau menjauhi hama/wabah tersebut.
Naskah-naskah lama sebenarnya banyak memuat makanan atau tanaman yang berkhasiat menyembuhkan, sebagaimana kitab pengobatan yang disebut usada. Semoga kita kembali kepada kearifan lokal.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H