Dijual koin 1971 ada antene parabola. Dimaharin, uang perahu layar 1991. Siapa berani tinggi angkut, gambar monyet gantung. Begitulah kalau masyarakat awam menawarkan koleksi uang di Grup Jual Beli Uang Kuno di Facebook.
Buat numismatis, ini merupakan keanehan. Pertama, secara resmi, dalam arti yang diterbitkan Bank Indonesia, tidak ada uang-uang seperti itu. Kedua, harga penawaran cukup tinggi atau di luar harga umumnya yang diketahui para numismatis.
Koin 1971 merupakan modifikasi dari koin 1973. Orang awam menyebutnya koin 100 tebal. Angka 3 diubah menjadi 1. Tentu orang yang ahli yang mampu mengubahnya. Di belakang koin ini ada gambar rumah gadang. Nah di atas rumah gadang ada yang ditambah parabola.
Uang kertas 100 bergambar perahu, juga merupakan modifikasi. Aslinya emisi 1992, yang diubah menjadi 1991. Kata perahu pinisi di bawah gambar pun diubah menjadi perahu layar. Buat orang yang tidak mengerti memang 'aneh'.
Sementara itu uang kertas monyet gantung merupakan modifikasi dari uang kertas bergambar orangutan emisi 1992. Dengan teknik tertentu, gambar orangutan ditindih gambar monyet gantung. Monyet gantung merupakan gambar dari uang Rp 5 emisi 1957 Seri Hewan.
Entah kapan orang-orang tertentu mulai memodifikasi koin dan uang kertas. Sepengetahuan saya pada 1980-an banyak orang mulai mencari koin 100. Dikabarkan koin itu bisa ditukar empat kali lipat karena mengandung timah bagus. Entah bagaimana kabar selanjutnya.
Kemungkinan karena berjumlah banyak, timbul kreativitas para seniman. Dimodifikasilah koin itu sesuai dengan kreativitas si seniman. Uang modifikasi atau uang uka-uka sebagaimana istilah numismatis boleh dibilang menjadi benda seni.
Uang modifikasi dan uang fantasi (misalnya uang kertas Sukarno 1964) harus menjadi perhatian kita semua. Beberapa negara pun pernah mengeluarkan uang impian atau 'dream money', yakni uang bernilai satu juta dollar atau satu juta euro. Namun pada uang tersebut jelas tertulis 'untuk kepentingan kolektor' atau 'non-negotiable'.
Memang boleh-boleh saja untuk memperkaya dunia numismatik kita. Betapa pun masyarakat harus waspada. Bukan tidak mungkin uang-uang tersebut digunakan untuk menipu.***