Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melihat Alat Cetak Uang Kuno di Museum Nasional

26 Juli 2019   21:24 Diperbarui: 26 Juli 2019   21:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat cetak uang kuno terbuat dari kayu (Dokpri)

Para numismatis itu tergabung dalam Masyarakat Numismatik Indonesia (MNI). MNI yang berdiri pada 2018 baru ada di lima kota, dengan jumlah anggota 500, terdiri atas individu dan institusi.

Ketika numismatik mengagumi koleksi langka (Dokpri)
Ketika numismatik mengagumi koleksi langka (Dokpri)
Menurut Pak Teddy, MNI memiliki visi menjadi organisasi utama yang terbaik dan terbesar dalam bidang numismatik di Indonesia dan dikenal dunia.  Salah satu misinya adalah mendorong masyarakat Indonesia untuk cinta kepada peninggalan sejarah bangsa terutama benda numismatik, melalui pendidikan dan publikasi yang efektif. Sejauh ini MNI telah melakukan audiensi dan sosialisasi ke beberapa institusi, seperti Peruri, Bank Indonesia, dan kantor Staf Presiden.

Dunia numismatik Indonesia memang masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara Asia lain. Apalagi dengan negara-negara Eropa dan AS. Museum uang sendiri memang cukup banyak bermunculan. Semoga kita dapat melestarikan berbagai uang daerah, uang kerajaan, dan koleksi lain supaya bisa memberikan informasi kepada anak cucu kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun