Pagi itu Rabu, 24 April 2019, ruang aula atau serbaguna Museum Kebangkitan Nasional ramai oleh sekitar 100 siswa SMTA se-Jabodetabek. Begitu pula di bagian luar. Mereka duduk di mana saja sambil memegang kanvas, kuas, dan bahan-bahan lukisan. Sesekali terlihat santai. Sesekali serius memperhatikan foto. Rupanya mereka sedang mengikuti lomba seni lukis bertopik tokoh atau peristiwa seputar pergerakan nasional.
Ada yang melukis Bung Karno, jumlahnya cukup banyak. Tokoh-tokoh lain juga mendapat perhatian, seperti dokter Soetomo, Kartini, Dewi Sartika, Walanda Maramis, dan Agus Salim. Berbagai gaya mereka tampilkan, tentu sesuai kemampuan mereka. Ada yang realis. Ada yang semarak warna-warni. Ada yang hitam putih.Â
Mereka melukis mulai pukul 09.00. Hanya duduk di lantai dengan menyandarkan kanvas pada kursi atau dinding. Kuas-kuas pun menari indah pada kanvas. Saking asiknya melukis, banyak peserta melupakan makan siang yang disediakan panitia. Pukul 14.00 panitia menghentikan kegiatan karena batas waktu.
Kartini berprestasi
Tiga juri, yakni Pak Wito, Pak Imam, dan Pak Iwa mulai menyeleksi lukisan yang dibariskan di lantai. Sekitar 30 lukisan mereka ambil sebagai seleksi tahap pertama. Lukisan-lukisan itu dibariskan kembali. Kini tinggal 20 lukisan. Dari ke-20 lukisan inilah mereka mengamati diselingi diskusi kecil. Akhirnya terpilih lima lukisan utama, yang akan menjadi juara pertama, juara kedua, juara ketiga, juara harapan 1, dan juara harapan 2. Masing-masing juri mengemukakan kelebihan dan kekurangan masing-masing lukisan.Â
Ternyata dari kelima lukisan yang terpilih, semuanya karya perempuan. "Kami melihat karya bukan jender," demikian kata tim juri. Mungkin inilah emansipasi, perempuan pun sejajar dengan lelaki. Inilah Kartini berprestasi. Sisa 15 lukisan, ada beberapa karya siswa lelaki, menjadi nominasi. Ke-20 lukisan nanti akan dipamerkan di Museum Kebangkitan Nasional.
Kelima pemenang mendapatkan piala dan uang pembinaan. Masing-masing Rp 5 juta, Rp 4 juta, Rp 3 juta, Rp 2 juta, dan Rp 1 juta belum dipotong pajak. Hadiah akan diserahkan pada 30 April 2019 di Museum Nasional bersamaan dengan puncak perayaan kegiatan Hari Pendidikan Nasional.