Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harry Widianto, dari Penyelam ke Manusia Purba

26 November 2018   05:59 Diperbarui: 27 November 2018   08:55 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebulan lalu dunia arkeologi Indonesia kehilangan seorang Prof. (Ris) atau Profesor Riset  dari bidang prasejarah. Bagyo Prasetyo, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional meninggal karena sakit. Hari ini, Senin, 26 November 2018, arkeologi Indonesia bergembira kembali karena Dr. Harry Widianto akan dikukuhkan menjadi Profesor Riset untuk bidang Arkeologi Prasejarah. Beliau akan membawakan orasi ilmiah berjudul "Migrasi dan Proses Hunian Manusia di Kepulauan Nusantara pada Kala Plestosen -- Holosen".

Saat ini Dr. Harry Widianto menjadi Ahli Peneliti Utama di Balai Arkeologi Yogyakarta. Sebelumnya beliau menjabat Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, berkedudukan di Jakarta. Jabatan itu disandangnya sejak 2013 hingga 30 Juni 2018. Seterusnya beliau beralih menjadi peneliti, jabatan yang pernah disandangnya selama bertahun-tahun.

Dalam perjalananan kariernya, Harry pernah menjadi Kepala Balai Arkeologi Banjarmasin, Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, dan Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.

Ia pun menjadi dosen tidak tetap pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan mancanegara. Beberapa buku telah dihasilkannya, antara lain tentang situs manusia purba Sangiran.

Dr. Harry Widianto (Foto: alumni.ugm.ac.id)
Dr. Harry Widianto (Foto: alumni.ugm.ac.id)
Penyelam
Harry, kelahiran 7 Juli 1958 dan lulus dari Jurusan Arkeologi UGM pada 1983,  dikenal sebagai pakar manusia purba, lebih tepatnya paleoantropologi. Gelar doktor diraihnya pada 1993.

Jauh sebelum itu, kiprahnya dimulai sebagai tenaga Arkeologi Bawah Air. Karena itu beliau gemar menyelam.

Kehidupan bawah air dianggapnya mempunyai pesona, termasuk benda-benda arkeologi yang terkubur endapan marin selama ratusan tahun. Di antaranya bangkai kapal dengan muatan keramik.

Salah satu karya besar Harry Widianto (Dokpri)
Salah satu karya besar Harry Widianto (Dokpri)
Ia pernah mengikuti pendidikan arkeologi bawah air di Thailand pada 1984 bersama Santoso Pribadi (alm) dan Lucas Partanda Koestoro. Juga pernah bersama arkeolog lainnya, Soeroso M.P. Dalam pendidikan itu, Harry mengikuti ekskavasi di situs kapal tenggelam.

Di dalam negeri, Harry pernah mengeksplorasi pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bukan hanya itu, Harry pernah ikut penelitian gua di Prancis yang hanya bisa dicapai dengan menyelam, paduan prasejarah dengan arkeologi bawah air.

Hari ini menjadi hari yang bersejarah buat Harry. Semoga pemikiran-pemikiran beliau tentang manusia akan bermanfaat buat bangsa kita yang seakan terpecah karena gejolak politik. Penelitian arkeologi harus menjadi pemersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun