Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunitas dan Museum Harus Menginspirasi Generasi Milenial

15 Oktober 2018   09:29 Diperbarui: 15 Oktober 2018   09:50 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Museum Awards 2018 (Dokpri)

Perhelatan Indonesia Museum Awards (IMA) 2018 kembali digelar oleh Komunitas Jelajah. Kali ini kegiatan berlangsung di Perpustakaan Nasional pada Minggu, 14 Oktober 2018.  Seperti beberapa tahun lalu, IMA berkaitan dengan peringatan Hari Museum Indonesia setiap 12 Oktober.

IMA merupakan ajang tahunan yang memberikan penghargaan kepada pengelola museum dan tokoh permuseuman di Indonesia. Sejak dilaksanakan pertama kali pada 2012, penghargaan ini disebut Anugerah Purwakalagrha, berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti Rumah Masa Lalu.

Tema yang diusung IMA 2018 adalah "Hyperconnected museums: New approaches, new publics", sebuah ungkapan yang mengandung harapan bahwa "Museums are an important means of cultural exchange, enrichment of cultures and development of mutual understanding, cooperation and peace among peoples".

Menurut Ketua Pelaksana IMA 2018  Musiana Yudhawasthi, selama tujuh tahun terakhir ini IMA telah berkembang menjadi ajang prestisius di bidang apresiasi terhadap permuseuman di Tanah Air. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada tokoh, pengelola museum dan pekerja di bidang sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman. Diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyakarat terhadap sejarah, kepurbakalaan, permuseuman dan para pecinta warisan budaya," katanya.

Dan yang paling penting, tambahnya,  ajang ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan mencintai warisan budaya bangsa. Pembukaan IMA 2018 dilakukan oleh Dr. Pamudji Lestari, dari Kantor Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Nominasi dan penerima penghargaan Museum Inspiratif (Foto: Balai Kirti)
Nominasi dan penerima penghargaan Museum Inspiratif (Foto: Balai Kirti)

Enam kategori

Kali ini Anugerah Purwakalagrha diberikan untuk enam kategori. Bukan hanya museum. Sejumlah individu dan media pun memperoleh anugerah karena dinilai  telah memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan museum, yakni sebagai Tokoh Peduli Museum, Pejabat Peduli Museum, Pengusaha Peduli Museum, Perguruan Tinggi Peduli Museum, dan Media Peduli Museum.

Penghargaan khusus diberikan kepada tokoh yang sepanjang hidupnya memiliki andil besar bagi perkembangan museum dan heritage. Namanya  penghargaan Pengabdian Sepanjang Hayat (Lifetime Achievement).

Sri Sultan HB X menerima penghargaan dari Dr. Pamudji Lestari (Foto: Bambang Widodo)
Sri Sultan HB X menerima penghargaan dari Dr. Pamudji Lestari (Foto: Bambang Widodo)
Dewan juri

Dewan Juri IMA 2018 terdiri atas Prof. Dr. Wiendu Nuryanti (Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Dewan Juri), Prof. Dr. Ir. Indroyono Soesilo, M.Sc (Mantan Menko Kemaritiman), Samuel Wattimena (Desainer), Anggit Hernowo (Praktisi Media), dan Dr. Yuliandre Darwis (Pakar Komunikasi dan Ketua KPI Pusat).

Para penerima penghargaan memberikan kata sambutan. Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan ada tiga pilar pembelajaran penting, yaitu sekolah, perpustakaan, dan museum. Tri Risma Harini akan membuat banyak museum di Surabaya. November mendatang ia akan meresmikan Museum W.R. Supratman. Sri Sultan Hamengkubuwono X adalah Gubernur DI Yogyakarta, sementara Tri Risma Harini merupakan Walikota Surabaya.

Wakil dari Akademi Militer Magelang merasa terkejut karena baru bertugas seminggu di museum. Wakil dari Universitas Pendidikan Indonesia merasa tertantang karena sebelumnya yang dapat anugerah instansi, tapi kali ini baru museumnya. Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mohon maklum karena untuk memasuki museum perlu izin. Museum ini terletak di kompleks Istana Bogor.

Daftar Penerima Anugerah Purwakalagrha

Kategori Museum

  • Museum Cerdas:  Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
  • Museum Lestari:  Museum Pasifika, Bali
  • Museum Bersahabat:  Museum Tekstil, Jakarta
  • Museum Unik: Museum Kematian Unair (Museum Etnografi FISIP Unair), Surabaya
  • Museum Populer: Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN), Jakarta
  • Museum Inspiratif: Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Bogor

Kategori Non-museum

  • Perguruan Tinggi Peduli Museum: Akademi Militer Magelang
  • Media Peduli Museum: Net TV
  • Pejabat Peduli Museum: Dr. Ir. Tri Risma Harini, MT
  • Pengusaha Peduli Museum: Haryanto Adikoesoemo
  • Tokoh Peduli Museum: Sri Sultan Hamengkubuwono X
  • Pengabdian Sepanjang Hayat: Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro
  • Duta Museum 2018: Irfan Hakim Firmansyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun