Pak Budi Trinovari mengisahkan lahirnya berbagai komunitas di kawasan Kota Tua Jakarta sejak 2005. Seiring waktu, banyak komunitas tumbuh. Sebaliknya beberapa komunitas juga tak ada kabarnya.
Tadinya sejumlah komunitas dikasih tempat di Museum Mandiri. Namun kemudian karena ada komunitas yang berulah, misalnya merusak bagian gedung dan mabuk-mabukan, maka sekarang pemilihan komunitas dilakukan hati-hati.
Nama museum memang belum mencapai taraf populer. Ini karena istilah 'dimuseumkan' berkonotasi negatif. Biasanya pegawai yang bermasalah dimutasi ke museum. Padahal sesungguhnya bekerja di museum merupakan kebanggaan atau bergengsi. Soalnya, museum merupakan etalase negara. Museum bahkan menjadi daya tarik pariwisata sebagaimana Museum British dan Museum Louvre yang setahunnya dikunjungi belasan juta orang.
Di Indonesia museum beragam. Ada yang anggarannya kecil, ada pula yang besar. Nah, ini harus menjadi perhatian banyak pihak. Seharusnya museum yang sudah mapan membantu museum yang masih terengah-engah.
Persoalan museum harus menjadi perhatian kita semua. Kerja sama dan gotong royong, itulah kuncinya. Pak Yiyok T. Herlambang, Ketua Paramita Jaya, memang sedang berupaya maksimal. Sinergi dengan berbagai institusi tengah dilakukan. Ada empat institusi yang berkepentingan dengan museum, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H