Sebagai komunitas yang bertema ganda, kami telah mengadakan berbagai kegiatan seperti Lokakarya Penulisan terkait Cagar Budaya dan Museum (di Museum Basoeki Abdullah), Lokakarya Pemandu Museum (di Museum Wayang), Peluncuran Komik dan Website (di Museum Nasional), Diskusi Budaya Tionghoa (di kelenteng Tanda Bhakti), Gerakan Literasi (kuis buku dan bagi-bagi buku untuk taman baca daerah), dan blusukan bangunan kuno/museum.
Pada tahun kedua ini kegiatan yang sudah kami rancang adalah Bedah Prasasti, Lokakarya Penulisan Tokoh, Lokakarya Pembuatan Komik, penulisan buku, dan pembuatan komik.
Dari pertemuan tersebut jelas Museum Bank Indonesia akan membuka diri supaya  komunitas, bisa berkegiatan di Museum Bank Indonesia. Semoga pihak MBI segera menyusun mekanisme atau SOP. Kepada komunitas pun kita berharap agar tetap menjaga kebersihan dan keamanan.
Dalam bidang apa pun memang kerja gotong royong selalu bermanfaat positif. Demikian pula dengan gotong royong Paramita Jaya, MBI, dan komunitas. Museum dan komunitas perlu kerja sama yang saling menguntungkan, atau istilah Pak Yiyok dan Pak Iwan berkolaborasi. Semoga diikuti oleh museum-museum lain, tidak hanya di Jakarta tapi juga di seluruh Indonesia.
Adanya komunitas, jelas memiliki banyak manfaat. Yang utama, sebagai media penyebaran informasi, apalagi di era digital lewat media sosial dan sebagainya. Juga menjalin hubungan dengan sesama anggota komunitas, komunitas lain, museum, dan pihak terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H