Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Romo Zoetmulder Menyusun Kamus Jawa Kuna Selama 20 Tahun Lebih

24 September 2017   09:04 Diperbarui: 24 September 2017   16:29 4125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi buku Kalangwan dan Bahasa Parwa/Dokpri

Buat mahasiswa dan ilmuwan yang mendalami atau berhubungan dengan Bahasa Jawa Kuna, nama Zoetmulder sukar dipisahkan. Meskipun namanya berbau asing, tapi perannya memajukan Bahasa Jawa Kuna tidak perlu diragukan lagi.

Pada 1982 Zoetmulder bekerja sama dengan S.O Robson menerbitkan Old Javanese-English Dictionary dalam dua jilid. Jilid pertama dalam entri A-O terdiri atas 1.220 halaman. Jilid dua dalam entri P-Y sampai halaman 2368, berarti 1.148 halaman. Saya membeli kamus ini di Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV) perwakilan Jakarta.  

Pada 1995 kamus ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna, sementara penerbitnya PT Gramedia Pustaka Utama. Kamus ini pun terdiri atas dua jilid dan memiliki sekitar 25.000 entri.

Zoetmulder menyusun kamus dalam waktu 20 tahun lebih. Ia sangat teliti dan paham betul Bahasa Jawa Kuna. Boleh dibilang ia pakar Sastra Jawa. Sampai saat ini ia belum bisa dibandingkan dengan siapa pun. Benar-benar pakar.

Ia juga telah menghasilkan beberapa buku lain. Yang banyak digunakan pelajar dan mahasiswa adalah Bahasa Parwa. Buku ini terbit pada 1954 dan beberapa kali mengalami cetak ulang. Karyanya yang juga jadi maskot Kalangwan, Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang.Buku ini terbit pada 1983. Pada 1991 terbit lagi buku maskot Manunggaling Kawula Gusti.

Promotor 

Petrus Josephus Zoetmulder S.Y, begitulah nama lengkapnya. Ia lahir di Utrecht, Belanda pada 29 Januari 1906. Meninggal di Yogyakarta pada 8 Juli 1995.

Piet muda pada usia 19 tahun menuju Hindia-Belanda. Ia mendapat tugas dari pastor di Belanda. Maklum Piet merupakan pastor muda dari ordo Serikat Yesus. Di Hindia-Belanda ia ditempatkan di Yogyakarta. Di sinilah ia mulai tertarik belajar Filsafat dan Bahasa Jawa Kuna. Piet banyak belajar dari Prof. C.C. Berg. Pada 1931 Piet lulus dengan cum laude. Pada 1951 Romo Piet atau Romo Zoet menjadi warga negara Indonesia. Kemudian ia menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada.

Koleksi pribadi buku Kalangwan dan Bahasa Parwa/Dokpri
Koleksi pribadi buku Kalangwan dan Bahasa Parwa/Dokpri
Ia banyak membimbing mahasiswa dan sarjana. Bahkan menjadi promotor untuk disertasi R. Soekmono, arkeolog pertama bangsa Indonesia. Pada 1974 Soekmono memperoleh gelar doktor arkeologi dengan disertasi berjudul Candi: Fungsi dan Pengertiannya.

Sampai kini karya--karya Zoetmulder menjadi gerbang bagi para peneliti sastra Jawa Kuna dari dalam dan luar negeri. Banyak ilmuwan menilai  jasa Romo Zoet dalam menyingkap tabir sastra Jawa Kuna telah melampaui orang--orang Jawa kebanyakan di zamannya.  Melalui karya-karyanya itu Romo Zoet berhasil menghimpun dan mengkaji karya sastra Jawa Kuna sebagai warisan budaya takbenda yang tak ternilai.

Pada 2015 Zoetmulder memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma. Menurut laman www.kebudayaan.kemdikbud.go.id, seluruh koleksi buku milik Romo Zoet dihibahkan ke Perpustakaan Pascasarjana, Universitas Sanata Dharma. Sebagai bentuk apresiasi kepada Romo Zoet, perpustakaan tersebut diberi nama "Artati", yaitu nama samaran Romo Zoet. "Meskipun telah pergi selama-lamanya, namun ilmu pengetahuan yang ditinggalkannya tak akan pernah 'membeku'. Berkat Romo Zoet, dunia memahami akan pentingnya sastra Jawa Kuna," demikian tertulis dalam laman tadi.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun