Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penerbit Djambatan yang Idealis dan Menyajikan "Bacaan Berat", Akhirnya Tutup

22 September 2017   20:17 Diperbarui: 13 Januari 2021   13:36 4679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ruangan di Pustaka Djambatan (Sumber: penerbitdjambatan.wordpress.com)

Di Indonesia pernah berdiri sejumlah penerbit yang berperan besar untuk mencerdaskan masyarakat. Salah satunya Penerbit Djambatan. Tahun 1980-an saya pernah mendatangi penerbit ini dalam rangka bursa buku murah. Seingat saya beralamat di Paseban, Jakarta Pusat.

Penerbit Djambatan boleh dibilang menjadi pelopor buku-buku berkualitas. Maklum, penerbit ini berdiri beberapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 19 Februari 1954. Pada awalnya merupakan milik Indonesia dan Belanda. Namun sejak 1956 seluruh saham dimiliki Indonesia.

Pelopor pendirian Penerbit Djambatan adalah Djamaludin Adinegoro, K. St. Pamoentjak, dan Ahmad Ramali dari pihak Indonesia. Wakil Belanda adalah H.M. van Randwijk dan C. De Koning. 

Logo Penerbit Djambatan (Sumber: penerbitdjambatan.wordpress.com)
Logo Penerbit Djambatan (Sumber: penerbitdjambatan.wordpress.com)
Misi Djambatan adalah turut mencerdaskan bangsa. Beberapa jenis buku diterbitkan oleh Djambatan, antara lain berkategori hukum, ekonomi, sastra, sosial politik, teknik, arsitektur, admisitrasi, kedokteran, musik, dan lingkungan. Ketika menjadi mahasiswa arkeologi saya pernah membeli buku "Kalangwan", "Bahasa Sansekerta", "Manik-manik", "Jnanasiddhanta", "Manusia dan Kebudayaan di Indonesia", dan beberapa lagi.

Penulis besar
Dari hasil penelusuran saya, ternyata banyak guru besar dan orang besar pernah mempercayakan karyanya kepada Djambatan, antara lain Haryati Soebadio, P.J. Zoetmulder, Koentjaraningrat, Moh. Hatta, Muh. Yamin, dan Otto Soemarwoto.

Buku berjudul "Kalangwan" karya Zoetmulder merupakan terjemahan dari Bahasa Belanda. Dulu buku ini merupakan pegangan mahasiswa arkeologi dan sastra Nusantara. Buku "Manusia dan Kebudayaan Indonesia" karya Koentjaraningrat merupakan buku wajib untuk mahasiswa antropologi. Buku "Tatabahasa Sanskerta Ringkas" karya Haryati Soebadio menjadi rujukan untuk mahasiswa arkeologi dan sastra Nusantara.

Boleh dibilang Djambatan merupakan penerbit idealis. Bayangkan dalam kondisi minat baca masyarakat masih minim, Djambatan mampu menerbitkan buku-buku tergolong 'bacaan berat'. Bahkan ketika penerbit-penerbit komersial dan bermodal besar, Djambatan tetap berkiprah di dunia literasi.

Beberapa buku koleksi pribadi (Dokpri)
Beberapa buku koleksi pribadi (Dokpri)
Namun kelangsungan hidup Djambatan berakhir juga, terlebih dengan maraknya gempuran dunia digital. Penerbit Djambatan akhirnya resmi tutup per 1 Januari 2013. Kita tunggu apakah penerbit-penerbit bermodal besar mampu seidealis Djambatan sehingga buku terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Dengan demikian mampu mencerdaskan masyarakat. Terus terang, dalam soal buku kita selalu tertinggal dari masyarakat ASEAN. Nah, bagaimana bangsa kita mau maju.

Meskipun demikian, koleksi buku-buku Penerbit Djambatan sejak 1954, masih bisa dinikmati di Pustaka Djambatan. Ya, inilah perpustakaan terlengkap tentang perjalanan sejarah Penerbit Djambatan. Pustaka Djambatan beralamat di Jalan Prapanca Raya No.16 B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12150. Kalau mau berkunjung silakan telepon ke723 4143 atau melalui surat elektronik pustakadjambatan@gmail.com. Pustaka Djambatan buka setiap hari kerja pukul 09.00-16.00.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun