Cikal bakal Museum Nasional dan Perpustakaan Nasional berawal dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang didirikan pada 1778. Kegiatan lembaga itu adalah mengumpulkan koleksi arkeologis, mata uang, dan naskah. Pada masa kemudian Bataviaasch Genootschap menerbitkan majalah tentang bahasa, sejarah kuno, antropologi, pertanian, geografi, perumahan, dan sistem selokan di Batavia.
Sebagian publikasi Bataviaasch Genootschap seperti Tijdschrift Bataviaasch Genootschap (TBG) dan Verhandelingen Bataviaasch Genootschap (VBG) ada di Perpustakaan Nasional. Â Sebagian lagi masih bisa dijumpai di Perpustakaan Museum Nasional.
Jumat, 18 Agustus 2017 saya berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Museum Nasional. Perpustakaan itu terletak di lantai 6 Gedung Museum Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat 12. Masyarakat umum bisa mengakses perpustakaan itu dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Tentu saja sesuai dengan jam kerja yaitu Senin hingga Jumat.
Banyak koleksi perpustakaan berasal dari masa sebelum 1945. Selain TBG dan VBG, ada juga Oudheidkundige Verslag (OV). OV merupakan produk Oudheidkundige Dienst atau Dinas Purbakala. Buku-buku lama itu sering menjadi acuan para mahasiswa dan peneliti bidang humaniora.
"Ada juga buku-buku tentang hukum adat," kata Alfa. Tampak buku-buku lama itu sudah dijilid hardcover berwarna hitam. Mungkin untuk membedakan dari buku-buku lain. Kertas-kertas pada buku lama tampak lusuh dan sudah berubah warna. Rasanya perlu upaya konservasi karena di samping koleksi museum, buku merupakan aset berharga. Bahkan masih tetap dipakai sebagai referensi oleh peneliti masa kini.
Berbagai catatan registrasi koleksi juga disimpan di perpustakaan. Tentu supaya gampang dicari sekiranya diperlukan oleh kurator atau pegawai museum lain. Ada beberapa rak besi di ruangan khusus perpustakaan.
Budaya
Sebagian besar koleksi Perpustakaan Museum Nasional terdiri atas buku-buku budaya. Umumnya kiriman dari instansi-instansi pemerintah yang bergerak di bidang kebudayaan, seperti Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balai Pelestarian Cagar Budaya, dan Balai Arkeologi. Koleksi lain merupakan hadiah dari museum-museum di dalam negeri dan mancanegara.