Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan Terpadu Direktorat Jenderal Kebudayaan Mengajak Masyarakat Umum Menjadi Anggota

23 Juli 2017   09:22 Diperbarui: 3 Agustus 2017   08:48 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Terpadu Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dokpri)

Direktorat Jenderal Kebudayaan punya Perpustakaan Terpadu. Perpustakaan ini terletak di Gedung E, Lantai 6, kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan Terpadu Direktorat Jenderal Kebudayaan diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid 13 Februari 2017 lalu.

Di perpustakaan ini terdapat sekitar 8.000 buku terbitan instansi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu saja terbanyak berupa buku-buku kebudayaan yang mencakup seni, arkeologi, sejarah, dan humaniora lain. Di luar yang 8.000 itu, terdapat juga buku-buku hasil pemberian. Kalau dihitung mungkin jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu.

Menurut laporan Kepala Bagian Umum dan Kerjasama, Wawan Yogaswara, dalam web kebudayaan.kemdikbud.go.id, pengolahan dan penataan perpustakaan dari Maret 2016 sampai Januari 2017 telah tersusun 10.150 buku dengan jumlah eksemplar 17.013, 3.040 eksemplar buku gudang/simpan, 25.127 eksemplar buku yang didistribusikan, dan 1.645 buku yang sudah digitalisasikan.

Perpustakaan Terpadu Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dokpri)
Perpustakaan Terpadu Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dokpri)
Hilmar berharap, masih menurut web yang sama, perpustakaan yang telah terbentuk itu  dapat dimanfaatkan secara luas, bukan di lingkungan Ditjen Kebudayaan atau Kemdikbud saja, tetapi juga bagi masyarakat.

Masyarakat umum boleh menjadi anggota perpustakaan Ditjenbud. Perpustakaan Terpadu juga bisa diakses secara online. Cari saja di mbah Google dengan kata kunci "perpustakaan direktorat jenderal kebudayaan". Kalau mau datang sendiri juga boleh. Calon anggota hanya mengisi formulir dilampiri KTP atau Kartu Pelajar/Mahasiswa. Nanti petugas akan mengambil foto wajah kita melalui kamera yang ada di komputer.

Jumat, 21 Juli 2017 lalu saya sempat berkunjung ke sana. Lumayan saya dikasih hadiah beberapa buku terbitan Ditjenbud. Ketika itu saya dilayani oleh mbak Ade dan mbak Lia.

Silakan kunjungi web Perpustakaan Terpadu Ditjen Kebudayaan (Istimewa)
Silakan kunjungi web Perpustakaan Terpadu Ditjen Kebudayaan (Istimewa)
Buat masyarakat yang berminat, silakan datang pada jam kerja. Tambahlah pengetahuan dan wawasan Anda dengan membaca. Bacalah dari sumber tercetak yang maha banyak, jangan dari sumber internet. Meskipun mudah mencarinya, tapi sumber internet kurang memberikan informasi secara lengkap.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun