Analisis tulisan tangan dapat menjadi sarana positif untuk pemahaman maupun pengembangan diri. Dalam prakteknya, penggunaan grafologi sudah mencakup berbagai bidang kehidupan, termasuk untuk menganalisis tindakan kriminal.
Negara yang paling banyak menggunakan jasa grafologi di bidang hukum dan kriminal adalah AS. Di sana banyak kasus kejahatan yang sulit terungkap, justru semakin jelas berkat grafologi. Misalnya terhadap penggelapan uang sebesar 62.000 dollar di sebuah klinik. Ketika itu ada tiga orang yang dicurigai.
Yang fenomenal, kasus Watergate yang melibatkan Presiden Richard M. Nixon terbongkar berkat analisis grafologi yang cermat. Pada salah satu tanda tangan Nixon itu terdapat salah satu bentuk “garis panjang dengan suatu x yang melaluinya”. Ini merupakan tanda tangan Nixon yang tidak biasanya dan bermakna ada sesuatu yang ditutup-tutupi (Biarkan Tulisan Tangan Berbicara, 2004).
Pada masa-masa sekarang, grafologi banyak digunakan untuk memilih karier, meredam kenakalan anak, mendiagnosis penyakit, dan mendeteksi perilaku menyimpang. Jika—misalnya—diketahui karakter anak tersebut nakal atau kurang motivasi belajar, maka hal yang biasanya dilakukan adalah mengubah bentuk tulisan agar hal-hal yang negatif itu bisa diminimalisasi.
Hasil pemeriksaan grafologi banyak dipercaya karena tulisan tangan merupakan suatu hasil dari aspek manusia secara sadar dan tidak sadar. Karena itu melalui tulisan tangan dapat dilihat kedua ciri tetap dan tidak tetap. Grafologi diyakini dapat memberikan pengertian yang mendalam terhadap tiga aspek manusia, yakni fisik (badan), mental (pikiran), dan psikologis (semangat).***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H