Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Karena Tergenang Air, Candi Dorok di Kediri Rawan Terkubur Kembali

30 April 2017   08:25 Diperbarui: 1 Mei 2017   20:03 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi Dorok tergenang air. Kalau tidak segera ditangani, kemungkinan sedikit demi sedikit dinding di sekitar akan rusak. Begitu pun candinya, apalagi candi tersebut berbahan batu bata. Kekuatan candi bata tentu lebih lemah daripada candi berbahan batu andesit.

Menurut laporan Novi Bmw dari Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri, kondisi di sekitar Candi Dorok juga mulai rawan. Lubang besar terdapat di dekat rumah penduduk. Kemungkinan gerusan dari air di bawahnya. Beberapa meter dari situ terdapat sungai yang sering kali dilewati lahar panas dan lahar dingin dari Gunung Kelud.

Candi Dorok terdapat di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani melinjo pada awal 2000.  Bangunan candi terletak di bawah permukaan tanah sedalam kira-kira tiga meter.

Pada awalnya ditemukan struktur bata dalam jumlah besar. Penggalian selanjutnya dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (sekarang Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur. Setelah beberapa lama, seluruh bentuk candi mulai terlihat, meskipun tidak lengkap.  

Hanya tersisa kaki candi berukuran 7 x 7 meter. Bentuk candi hampir persegi empat dengan tinggi sekitar dua meter.  Bagian atas candi sudah tidak ada. Mungkin hancur akibat letusan Gunung Kelud bertahun-tahun lalu.

Lokasi di dekat Candi Dorok longsor akibat gerusan sungai (Foto: Novi Bmw)
Lokasi di dekat Candi Dorok longsor akibat gerusan sungai (Foto: Novi Bmw)
Untuk melihat bagian dasar candi, disediakan sebuah tangga yang terbuat dari tanah yang menjorok ke dalam.  Sebagai upaya perlindungan candi telah dibangun atap dan pagar. Ini untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat cuaca.

Tidak ada arca yang dijumpai pada candi ini. Relief-relief yang ada juga dalam  kondisi rusak parah sehingga sulit diketahui motifnya.  Jadinya sulit pula diketahui sejarah candi. 

Karena di sekitar candi sudah terjadi longsor, dikhawatirkan kondisi Candi Dorok semakin rusak. Bahkan candi ini rawan terkubur kembali. Untuk itulah perlu upaya pelestarian dari dinas pemprov/pemkab/pemkot terkait.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun