Mohon tunggu...
Achmad Djuhdi Endawan
Achmad Djuhdi Endawan Mohon Tunggu... PNS -

Berkerja di Kebun Raya Bogor - LIPI sebagai Government Public Relations di bagian kerjasama dan informasi, juga sebagai staf redaksi terbitan internal Berita Kebun Raya. Hobi menulis, travelling photography dan menekuni IT khususnya open source.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kontak Mata Sebagai Model Komunikasi Nonverbal

29 Maret 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:19 9161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pengantar

Kontak mata merupakan alat komunikasi nonverbal paling penting. Hal ini memungkinkan Anda untuk berhubungan dengan audiens dalam memproyeksikan kesungguhan dan keterbukaan, dan menjaga perhatiannya. Apakah kontak mata Anda agresif, apakah lunak, apakah itu mengundang, apakah Anda dapat mengasihi dengan mata? Kontak mata adalah seni namun sangat sulit untuk menguasainya, tetapi penting untuk menghasilkan komunikasi yang efektif.

Kontak mata memberikan informasi sosial terhadap orang yang Anda ajak mendengarkan dan berbicara. Terlalu banyak kontak mata akan dipandang sebagai seseorang yang agresif, kontak mata Anda yang terlalu sedikit, dapat dipandang sebagai seseorang yang tidak memiliki kepentingan didepan lawan bicara Anda.

Mempertahankan kontak mata tidaklah mudah bagi sejumlah orang (baik dalam memberi dan menerima hal tersebut), ini merupakan keterampilan komunikasi nonverbal pikiran bawah sadar (subliminal) yang Anda miliki dan sering diabaikan ketika berkomunikasi dengan orang lain, Meskipun pesan nonverbal subliminal tidak menciptakan kesadaran pada tingkat pikiran sadar, namun masih tetap mempengaruhi penerima, bahkan, pesan nonverbal subliminal sering lebih kuat dibandingkan pesan nonverbal pikiran sadar, dan ada beberapa masalah budaya yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakannya, sehingga Anda perlu memastikannya sebelum menggunakan kontak mata secara cermat dalam memproyeksikan pesan nonverbal secara tepat.

Tanda-tanda Fisiologis Kontak Mata

Para pedagang yang menggelar dagangannya di  jalanan mengetahui pentingnya kontak mata saat menggunakan keahlian mereka dalam menjual produknya agar calon  pembeli potensial mereka tertarik. Salah satu tanda fisiologis atau simbol pesan nonverbal yang dapat mereka terima adalah ketika Anda terangsang atau tertarik pada suatu objek maka  pupil mata ( pusat daerah transparan berwarna hitam di mata) Anda akan membesar dan ini merupakan isyarat besar bagi salesman di seluruh dunia.

Penggunaan Kontak Mata Dalam Komunikasi Sehari-hari

Mata merupakan indra yang menjadi pedoman banyak psikolog ketika berbicara dengan para pasiennya. Karena mata akan dapat bercerita banyak tentang apa yang tengah terjadi pada pasien bersangkutan. Kebohongan, kejujuran dan ketulusan akan terlihat di mata. Oleh karena itu, belajarlah untuk menatap dengan jujur, tulus dan lurus.

Kondisi tertentu seringkali menuntut penggunaan kontak mata yang berbeda. Sebagai contoh jika Anda sedang berdebat, Anda terlihat sebagai kuat jika Anda dapat menahan pandangan Anda. Jika Anda tertunduk kepada seseorang akan  lebih baik merendahkan mata Anda, jika Anda mencintai seseorang adalah baik menatap ke dalam kolam mata lawan bicara Anda.

Lalu bagaimana Anda bisa membuatnya lebih baik? Berikut adalah beberapa tips untuk membantu dan memperbaiki keterampilan dalam menggunakan kontak mata Anda sebagai proyeksi pesan nonverbal dalam proses komunikasi.

Durasi - Pertimbangkan berapa lama Anda menatap mata seseorang ketika Anda berbicara. Kebanyakan orang hanya bisa melihat pada mata seseorang selama paling lama tiga detik sebelum tatapan dari salah satu seseorang audien kita pergi. Hal ini karena kontak mata mampu mengekspresikan keintiman, dan sebagai pandangan langsung yang lebih lama, akan menjadikan  perhatian yang lebih intens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun