Mohon tunggu...
Achmad Djuhdi Endawan
Achmad Djuhdi Endawan Mohon Tunggu... PNS -

Berkerja di Kebun Raya Bogor - LIPI sebagai Government Public Relations di bagian kerjasama dan informasi, juga sebagai staf redaksi terbitan internal Berita Kebun Raya. Hobi menulis, travelling photography dan menekuni IT khususnya open source.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kebun Raya Bukan Usaha Komersial

9 Februari 2016   14:56 Diperbarui: 11 Februari 2016   09:58 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutup

Kebun Raya Indonesia menyediakan sarana wisata yang nyaman, sehat dan bernilai ilmiah bagi masyarakat. Taman dan lapangan rumput (lawn) di kawasan kebun raya merupakan ruang publik, dimana masyarakat dapat berkumpul dan bersosialisasi sambil menikmati keindahan koleksi tumbuhan. Pembangunan kebun raya tidak terlepas dari aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Taman dan infrastruktur terbangun di area kebun raya dapat mencerminkan keragaman seni dan budaya masyarakat. Kebun raya juga dilengkapi dengan infrastruktur pendukung, seperti pusat informasi, museum etnobotani dan perpustakaan yang berfungsi memberikan informasi perkebunrayaan dan menampilkan seni dan budaya masyarakat setempat. Kebun Raya ’Eka Karya’ Bali merupakan salah satu contoh kebun raya yang memberikan sentuhan etnis Bali pada bangunannya, seperti: gerbang masuk, wisma tamu, gedung pertemuan dan perkantoran.

Selain sebagai tempat masuknya jenis-jenis tumbuhan bernilai ekonomi, keberadaan kebun raya diharapkan mampu menggerakan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Keberadaan Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya ’Eka Karya’ Bali selain menyerap tenaga kerja dari daerah setempat juga menggerakan industri pariwisata dan pertanian (hortikultura) di sekitarnya. Sebagai daerah obyek wisata, kebun raya juga merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Tidak ada yang salah dengan semangat untuk pemasukan daerah, tetapi perlu disadari bahwa kebun raya itu tempat mempelajari kekayaan hayati Indonesia. Di sana pula riwayat pohon dicatat dan disimpan untuk keperluan penelitian. Di kebun raya tanaman koleksi akan dicatat, mulai dari waktu penanaman, asal tanaman, waktu pemindahan, waktu berbunga, berbuah, dan mati. Hal ini merupakan  sebuah catatan penting bagi Pemerintah daerah propinsi dimana ketujuhbelas kebun raya baru itu dibangun. Adanya penelitian di kebun raya itulah yang membedakannya dengan taman, meskipun keduanya tempat konservasi tumbuhan.

Daftar Pustaka :

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomer  93 Tahun 2011 Tentang Kebun Raya.

2.  Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun  2010 - 2014.

3. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. 2012.  Rencana Pengembangan Kebun Raya Indonesia. PKT.Kebun Raya    Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor.

 

WEBLIOGRAPHY
http://www.krbogor.lipi.go.id/

http://www.bappenas.go.id/node/0/2518/buku-rpjmn-2010-2014/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun