Kita sudah sering mendengar istilah Menopause yaitu suatu fase pada wanita diusia kira-kira 50 tahun dimana kedua ovariumnya akan berhenti menghasilkan hormone estrogen yang menyebabkan berhentinya haid.
Hal seperti itupun dapat terjadi pada pria, namun dengan nama yang berbeda yaitu Andropause.
Definisi andropause agak sulit dibuat karena testis masih saja terus berfungsi memproduksi sperma dan hormone testosterone dan relative stabil sampai usia 55-60 tahun, baru setelah 60 tahun testosterone bebas, dehidroepiandrosteron ( DHEA & DHEA-S ) terjadi penurunan yang berarti.
Berbeda dengan wanita, pada laki-laki walaupun terjadi penurunan kadar testosteron keluhan tidak segera muncul. Keluhan yang muncul pada laki-laki dapat disebabkan oleh rendahnya hormon yang lain seperti estrogen, hormon pertumbuhan ( GH ), dan DHEA yang menurun  dengan makin meningkatnya usia.
Testosteron sendiri adalah hormon laki-laki yang menjadikan laki-laki berfungsi sebagai seorang laki-laki sejati, sedangkan androgen penting untuk libido dan kemampuan seksual. Dengan meningkatnya usia terjadi penurunan kadar testosteron sehingga diduga pula seksual akan terpengaruh juga. Pada laki-laki dengan kadar testosteron tinggi terbukti seksualnya meningkat, dibanding dengan kadar testosteron rendah. Kadar testosteron bebas juga dijumpai tinggi pada laki-laki yang frekuensi seksualnya tinggi. Namun, gangguan seksual tidak semata-mata disebabkan rendahnya kadar testosteron, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti,: lingkungan, sosial, dan psikis.
Kekurangan hormon testosteron menyebabkan berkurangnya rambut ketiak atau rambut kemaluan, kulit menjadi tipis dan kering, tulang menjadi keropos, massa otot berkurang, jumlah lemak tubuh bertambah, testis menjadi kecil, libido menurun, dan berkurangnya kemampuan ereksi. Pembentukan sel-sel darah merah juga dipengaruhi oleh androgen, sehingga laki-laki yang kekurangan androgen menyebabkan sel darah merahnya berkurang dan terlihat pucat. Susunan saraf pusat juga dipengaruhi oleh androgen yang berfungsi memperbaiki mental dan perasaan sehat, selalu menenangkan hati dan tidak depresi, kekurangan androgen akan menjadikan perasaan tidak sehat, gelisah, dan depresi.
Tanda dan gejala andropause dapat berupa,:
- Gejala vasomotoris, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur, gelisah dan takut
- Gejala yang berkaitan dengan virilitas, berupa kurang tenaga, berkurangnya massa otot, bulu-buliu rambut seksual berkurang, penumpukan lemak di perut dan osteoporosis.
- Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati, berupa mudah lelah, menurunnya aktifitas tubuh, rendahnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/ intuisi, depresi, hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.
- Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya libido, menurunnya aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi dan berkurangnya volume ejakulasi
Andropause dapat ditegakkan dengan gejala klinis yang dikeluhkan/ dirasakan dan pemeriksaan kadar biovailable testosterone ( BT ) dalam darah.
Berikut 10 pertanyaan yang harus dijawab, bila jawaban nomor 1 dan 7 adalah "Ya" atau ada 3 jawaban "Ya" selain nomor tersebut, kemungkinan besar andropause telah dialami atau yang lebih dikenal dengan istilah ADAM ( androgen deficiency in aging men )
Pertanyaan dimaksud adalah,: