Mohon tunggu...
DwiJuanda MR
DwiJuanda MR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sosok Prabowo Subianto Menurut Teori Kepribadian Alfred Adler

11 Desember 2017   12:23 Diperbarui: 11 Desember 2017   12:50 4910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo teman-teman, dalam artikel ini penulis akan membahas tentang analisis kepribadian dari sudut pandang ilmu  psikologi politik. 

Kepribadian erat kaitannya dengan perilaku yang ditampilkan oleh seseorang. Dalam menjelaskan perilaku, mengkaji kepribadian adalah langkah awalnya. Berbeda dengan perilaku, kepribadian adalah aspek khusus saja seperti kognisi, motivasi, afeksi, ego, dan sikap. Dalam Bidang ilmu Psikologi Politik kajian kepribadian juga dilakukan oleh berbagai ilmuan psikologi ataupun psikolog. Selain sebagai upaya mengembangkan keilmuan psikologi politik juga untuk memprediksi perilaku para tokoh politik.

Psikologi Politik menjadi sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan sebagai sebuah keilmuan yang mandiri dengan sebuah asumsi dasar, bahwa perilaku seseorang dalam berpolitik ketika menjadi seorang pemimpin seperti apa  kebijakan dan keputusan yang diambil dan bagaimana pengaruh kepribadian yang dimilikinya terhadap kebijakan tersebut. Hingga saat ini telah banyak ilmuan meneliti kepribadian beberapa tokoh politik kaliber dunia, seperti Adolf Hitler, Saddam Husein, Mahatma Gandhi dan banyak tokoh lainnya. Selain untuk mengetahui kepribadian para pemimpin dan bagaimana hal itu berpengaruh terhadap perilakunya, kajian tematik tentang hal itu untuk menjelaskan dan mengambil pelajaran dari fakta yang ditemukan.

Maka, dalam artikel ini, penulis akan mencoba untuk memberikan penjelasan dan diskusi tentang analisa psikologis seorang tokoh yang merupakan pensiunan militer dan saat ini menjabat sebagai ketua parta politik GERINDRA (GERakan INDonesia RAya) juga beberapa tahun terakhir selalu mencalonkan diri sebagai kandidat calon presiden yaitu Prabowo Subianto. Sehingga, kenyataan inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji dan melakukan analisa psikologis terhadap tokoh tersebu

Teori kepribadian yang digunakan dalam menganalisis tokoh prabowo subianto oleh penulis yaitu menurut teori Alfred Adler (dalam Alwisol, 2005) yang memiliki pemikiran bahwa dorongan sosial adalah sesuatu yang di bawa sejak lahir; konsep mengenai diri kreatif; dan keunikan tentang kepribadian. Adler berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat dan nilai-nilai, sangat dipengaruhi dari warisan generasi terdahulu, kemudian kepribadian dibentuk secara tak sadar terbentuk melalui perjalanan proses yang panjang turun temurun dari generasi ke generasi yang ada.

Dari segi Gaya hidup, prabowo sejak kecil memang sudah memiliki naluri sebagai seorang pemimpin, prabowo memiliki ketertarikan akan dunia militer sejak kecil. Dapat dilihat dari sekilas kisah hidupnya prabowo pada sub sebelumnya, Probowo sejak kecil sudah sangat terlihat minat akan dunia militer karena sudah terlihat naluri sifat-sifat kepemimpinan dan bagaimana prabowo tertarik dengan kisah tentang pamannya yang merupakan salah satu pejuang yang gugur saat perang lengkong. Selain itu dapat dilihat dari pernyataan prabowo yang masih melekat dengan unsur militer "Sebagai seorang prajurit, kami melakukan tugas kami sebaik-baiknya," kata dia dalam debat capres pertama."

Sejak kecil prabowo dibesarkan oleh orang tua yang demokratis, dan seorang guru yang memiliki pengajaran yang disiplin bagi prabowo, menumbuhkan prabowo sebagai seorang yang disiplin juga menjunjung demokrasi. Prabowo termasuk dalam kategori ekstravert karena sejak kecil memang telah terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal dalam hal ini semenjak kecil prabowo selalu berusaha melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan barunya. Selain itu tokoh prabowo subianto dari segi finalisme fiktif memiliki gambaran fiktif yaitu demokratis dimana semua orang sama.

Dari Segi Perjuangan ke arah Superioritas terkait hasrat kekuasaan yang besar, dapat dilihat prabowo saat dalam bidang militer pernah menjabat sebagai wakil ketua, lalu saat berhenti dari militer mendirikan perusahaan dan saat ini dalam bidang politik mendirikan partai dengan tujuan menjadi presiden RI. Prabowo juga tak henti-hentinya selalu berusaha mencalonkan diri sebagai pemimpin Negara dapat dilihat dari tidak menghentikan ambisinya meskipun kalah dalam pemilihan presiden beberapa tahun yang lalu.

Sedangkan dari segi Inferoritas dan Kompensasi, tidak terlepas dari minat social. manusia dimotivasi oleh minat sosial bawaan yang menyebabkan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Dalam hal ini prabowo sebagai individu cenderung selalu melakukan sesuatu untuk kepentingan bangsa karena rasa cinta tanah airnya yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari video wawancara yang bersumber dari youtube pada acara salah satu siaran televisi Indonesia. Hal ini didukung oleh pernyataan prabowo kata dia dalam debat kedua yang membahas tentang ekonomi  "Kebijakan investasi kami terbuka, kami mendukung investasi asing tetapi tentunya tidak boleh mematikan ekonomi rakyat, harus perkuat koperasi, harus kita perkuat usaha kecil dan menengah, ".

Jadi bagaimana menurut kalian? Setuju kah kalian dengan bahasan di atas? 

SUMBER PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun