Kelima, efikasi. Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi. Efikasi vaksin Sinopharm buatan China National Pharmaceutical Group sebesar 72 persen. Pada vaksin CanSino buatan CanSino Biologics Inc dan institut produk biologi Wuhan mempunyai efikasi sebesar 65 persen. Sementara efikasi vaksin Sputnik V buatan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia sebesar 85 persen.Â
Keenam, penyimpanan. Penyimpanan vaksin Sinopharm, CanSino, Sputnik V bisa di lemari es standar dengan suhu berkisar 2-8 derajat Celsius. Maka tidak rumit dan memudahkan distribusi vaksin.Â
Ketujuh, harga. Harga vaksin Sinopharm seharga Rp 2,1 juta untuk 2 kali suntik, vaksin CanSino sekitar Rp 424 ribu dan vaksin Sputnik V seharga Rp 284 ribu untuk 2 kali suntik.
Jika saya divaksinasi, maka akan memilih (bila diperbolehkan) vaksin nusantara. Nah, beberapa alasannya yaitu pertama, vaksin made in Indonesia, tapi rasa AS. Hal ini karena penelitian Vaksin Nusantara dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes, tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), RSUP Kariadi Semarang dan bekerja sama dengan AIVITA Biomedical, Amerika Serikat dalam penyediaan reagen.Â
Kedua, vaksinnya awet di dalam tubuh (baca: seumur hidup). Hanya 1 kali suntik saja.Â
Ketiga, harganya juga murah diperkirakan sekitar di bawah Rp 200.000.Â
Keempat, teknologinya melalui sel dendritik bersifat personal karena baru diproses setelah diambil dari masing-masing orang yang akan divaksin. Maka, dapat mencegah stok sisa dan terbuang.
Namun, penelitian vaksin nusantara dihentikan sementara. Semoga ada terobosan dan akselerasi terhadap vaksin nusantara supaya siap digunakan. Saya siap jadi relawan uji coba untuk divaksinasi vaksin nusantara.
Semoga terjadi revitalisasi vaksin nusantara untuk antisipasi efek embargo vaksin. Bahkan, untuk mencapai kemandirian Indonesia dalam produksi vaksin Covid-19. Akhirnya, terjadi herd immunity Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H