Mohon tunggu...
Djono Arianal
Djono Arianal Mohon Tunggu... -

Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Charles Honoris: Ide Pilpres Dikembalikan ke MPR itu Ide Buruk

7 Oktober 2014   06:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14126126291835829981

[caption id="attachment_327692" align="alignleft" width="171" caption="Charles Honoris Anggota DPR RI terpilih dari PDI Perjuangan"][/caption]

Kader muda dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengharapkan anggota partai politik yang menggulirkan wacana pemilihan presiden dikembalikan lagi ke MPR agar cepat sadar diri."Itu bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan elite partai," ujarnya putra Pengusaha Nasional Luntungan Honoris saat dilantik di Gedung Nusantara beberapa waktu lalu.

Ide mengembalikan pemilihan presiden ke MPR, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir. Salah satu alasannya, kata dia, pilpres langsung justru memecah belah rakyat. Ia akan mengusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk mengakomodir perubahan sistem itu.

“Saya rasa mohon sadar, cepat bangun dari tidur dan mimpi. Sadar teman-teman Koalisi Merah Putih. Harap pentingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan elite politik,” kata Charles ketua Taruna Merah Putih ini.

Charles menegaskan penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi yang sudah dicapai bangsa Indonesia dengan susah payah.

“Ini kan kemunduran. Kita melihat RUU Pilkada kemunduran yang luar biasa. Apabila akhirnya ada wacana memilih presiden melalui MPR adalah sesuatu yang malapetaka demokrasi bangsa kita,” tutup putra kelima Luntungan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun