Heli kepresidenan,BUMN, dan Jokowi.
Belakangan ini mencuat polemic pembelian helicopter kepresidenan. Memang masalah ini menarik untuk dilihat dari berbagai perspective apalagi ini menyangkut presiden sebagai person dan kelembagaan. Polamik ini dimulai dari usul pembelian heli pengganti Super Puma yang sudah berusia 25 tahun dan berakhir setelah keputusan mengenai heli yang akan dibeli ditentukan. Bahkan awalnya terjadi kegamangan akan lembaga mana yang berhak untuk mengajukan usulan apakah Setkab atau AU. Terjadilah kegaduhan yang lumayan santer .
Ditinjau dari segi harga pastilah made in DI lebih murah ditinjau dari spek barang ndak terlalu jauh beda. Tapi mengapa kuat sekali inklinasi KASAU untuk mengarah ke AW101 padahal di bandung tempat PT DI memakai wilayah yang di kelola oleh AU Husein Sastranegara. Ada apa gerangan? Bahkan beberapa statemen Kasau sedikit mendiskreditkan PT DI perihal timing Delivery Order.
Menggelitik sekali faktanya.
Dari segi bisnis memang mungkin lebih menguntungkan untuk membeli dari PT DI segai anak buahnya Rini Sumarno. Karena perbedaan cost mungkin bisa dipakai sebagai leverage money buat BUMN giringan Habibie tersebut. Tapi mungkin ada hal lain dipikiran KASAU yang saya juga memahfumi bahwa yg dipesan adalah customized airhicle…yang ini bukan forte ndari PT DI..PT DI yang mungkin selam ini sudah berada di comfort zone dengan bisnis perakitan dan lisensi apalagi dengan kegamangan masyarakat dengan istilah made Indonesia dll. Dari tinjau lokasi yang saya lakukan di Husein Saatranegara, saya sensiri meragukan untuk masalah customizing skill thus untuk “kenyamanan” yang diadress oleh KASAU. Akhirnya scheme klasik diusulkan CBU alias Completely Built UP.
Belakangan sikap istana adalah menolak pembelian AW101 tetapi juga tidak memastikan pembelian apa apa. Sementara sikap politik Presiden Jokowi (yang sya ingin tahu klenak kleniknya) tidak jelas, Apalagi dengan tidak menghadiri peresmian N219... Jadi ruwett begini. Ha ha ha . Saya bisa kasih solusi tapi panjang urusannya bisa bisa menyangkutpergantian beberapa pihak ….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H