Budaya Dayak di Bumi Mataram: Pesta Seni Budaya "Mahasiswa" Dayak Se-Kalimantan ke XI

[caption id="attachment_299668" align="aligncenter" width="300" caption="Poster PSBDK XI Mahasiswa Yogyakarta"][/caption]

Budaya Dayak di bumi Mataram :

“RUANG DIALOG, SEBAGAI ENTITAS KEBUDAYAAN DAYAK DALAM TRANSFORMASI”

Beruntunglah mahasiswa dan banyak orang yang pernah mengecap permisifnya Yogyakarta dan masyarakatnya. Terlepas dari apapun stereotype yang di yakini masing-masing kelompok terhadap kelompok lain, terlepas pula dari potensi Etnic syndrome yang dicemaskan berkembang di kota itu. Yogyakarta tetap BERHATI NYAMAN, bagi banyak orang.

Pada tanggal 14-16 November tahun ini, Pesta Seni dan Budaya “mahasiswa’ Dayak se-Kalimantan ke XI akan kembali di gelar di Yogyakarta. Tepatnya di Gedung Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

Diawali pada tahun 2002, ketika sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pelajar Mahasiswa Kristiani Kabupaten Sintang (FKPMKS) bersusah payah mengorganisir diri menyelenggarakan acara ini. Mereka merangkul banyak kelompok/forum/organisasi mahasiswa berbagai Kabupaten dari provinsi di Kalimantan sebagai peserta dan pendukung acara.

Sementara ini, koordinasi acara ini di percayakan kepada Sekretariat Bersama Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat, JC. Oevaang Oeray, dan berusaha disempurnakan terus menerus dalam Musyawarah Besar mahasiswa Dayak yang sementara ini sedang dipersiapkan.

Berikut forum/organisasi, yang pernah menjadi tuan rumah/penyelenggara :

• 2003, Himpunan Pelajar Mahasiswa Dayak Kapuas Hulu (HPMDKH), tempat di Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

• 2004, kembali FKPMKS Sintang, Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

• 2005, Ikatan Keluarga Besar Kabupaten Sanggau Yogyakarta (IKBKSY) Sanggau, Taman Budaya Yogyakarta.

• 2006, dibatalkan karena bencana gempa Yogyakarta

• 2007, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Sekadau, IPMKS. Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

• 2008, Fokus Mapawi Kabupaten Melawi. GOR Universitas Negeri Yogyakarta.

• 2009, Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kutai Barat (IPMDKB) Kalimantan Timur. Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

• 2010, Forum Mahasiswa Kabupaten Landak, FORMAKAL. Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

• 2011, Bujang Dare Kayong, Bedayong Kabupaten Ketapang. Taman Budaya Yogyakarta.

• 2012, Forum Pelajar Mahasiswa Kabupaten Bengkayang, FPMKB. Pusat Studi Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, kompleks Universitas Gadjah Mada.

Tak pelak acara ini menjadi muara berkumpulnya ribuan mahasiswa asal Kalimantan yang ada di kota-kota di Jawa. Sekaligus menjadi ajang pertemuan dan dialog dalam berbagai aspek dan cara.

Sejauh ini nuansa tradisilah yang kental mewarnai acara ini. Festival tari Dayak, lomba permainan tradisional, dimana pembukaan dan penutupan acara selalu dilkukan oleh tetua adat yang didatangkan langsung dari kebupaten penyelenggara.

Selain itu muatan akademis juga berusaha dikedepankan. Seminar, orasi budaya, kuliah umum mewarnai tiga hari rangkaian acara. Juga Lomba menulis Esai dan Cerita Rakyat, yang pemenangnya di kompilasi dalam sebuah buku.

Kali ke 11 inipenyelenggaraan dipercayakan pada Sekretariat Bersama Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat, JC. Oevaang Oeray. Sekaligus menandai lustrum dan penjadwalan baru bagi forum penyelenggara. Dimana sangat diharapkan forum-forum mahasiswa dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara siap menjadi tuan rumah. K3mungkinan ini sangat terbuka lebar dan diharapkan terjadi, sebab acara ini pada dasarnya tak pernah dirancang untuk didominasi oleh kelompok daerah manapun. Organisasi manapun yang menjadi penyelenggara dapat berkreasi, namun tetap berpegang pada tata aturan yang telah disepakati oleh Musyawarah Besar mahasiswa Dayak ke IV di Kaliurang.

Sejauh ini baru pada 2009 acara ini diselenggarakan oleh forum dari luar Kalimantan Barat, yaitu 2009, Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kutai Barat (IPMDKB) Kalimantan Timur.

Berikut beberapa forum& organisasi mahasiswa yang pernah dan masih menyatakan kehadirannya :

1. Bedayong : Bujang Dare kayong Ketapang Yogyakarta 2. Dango Katulistiwa: Komunitas Mahasiswa Kalimantan Barat Jakarta 3. Dango Uma: Komunitas Mahasiswa Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta 4. FKPMKS: Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani Sintang Yogyakarta 5. FMDKBM: Forum Mahasiswa Dayak Kalimantan Barat Malang 6. FOKUS MAPAWI : Forum Komukasi Mahasiswa Pelajar Melawi Yogyakarta 7. FORMAKAL: Forum Mahasiswa Kabupaten Landak Yogyakarta 8. FORMASI: Forum Mahasiswa Singkawang Yogyakarta 9. FPKB: Forum Peduli Kalimantan Barat Yogyakarta 10. FPMKB: Forum Pelajar Mahasiwa Kabupaten Bengkayang Yogyakarta 11. HIMDAY: Himpunan Mahasiswa Dayak Semarang 12. HPMDKH: Himpunan Pelajar Mahasiswa Dayak Kapuas Hulu Yogyakarta 13. HPMKT: Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Tengah Yogyakarta 14. IKBKSY: Ikatan Keluarga Besar Kabupaten Sanggau Yogyakarta

15. IPMDK: Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah Yogyakarta 16. IPMDKB: Ikatan Pelajar Mahasiwa Dayak Kutai Barat Yogyakarta 17. IPMKS: Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Sekadau Yogyakarta 18. KAMAKNG: Komunitas Mahasiswa Kalimantan Barat Bandung 19. PDLKT: Persekutuan Dayak Lundayeh Kalimantan Timur 20. PERKKASA: Perkumpulan Keluarga Kalimantan Salatiga 21. IPMKK: ikatan pelajar mahasiswa Kutai Kartanegara Yogyakarta

22. KBMDA Keluarga Besar Mahasiswa Dayak Universitas Atmajaya Yogyakarta

23. Pakat Dayak, Mahasiswa Universitas Sanatha Dharma

24. Pahar Karamigi, mahasiswa Dayak di Malang dan Madiun.

25. KAMAKNG, Keluarga mahasiswa Dayak Bandung

Di luar komunitas diatas terlibat dan diundang pula secara bergiliran organisasi mahasiswa daerah lain seperti Aceh, Bali, Jawa Barat, Sumba, NTT, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah dan berbagai komunitas budaya dan seni.

Begitu jauh hingga bumi Mataram mahasiswa menyatakan komitmen dan kecintaan-nya pada adat dan tradisi Dayak sebagai bagian integral Indonesia, datang dan hadirilah pesta ini, pesta pembelajaran yang tak berbatas bagi kaum muda. Semoga saja acara ini mampu menjadi dapur pembelajaran dan memberi manfaat kepada masyarakat di Yogyakarta, sebagai pengkayaan dan mengkayakan khasanah budaya. Acara ini juga telah tercatat sebagai bagian agenda pariwisata di kota pelajar ini.

Dari Yogyakarta yang selalu Berhati Nyaman, Dayak muda itu berseru: Sugeng Rawuh Wonten Ing NgaYogyokarto. Terima kasih Yogyakarta, terima kasih Indonesia.