Mohon tunggu...
Iwan Djolafication
Iwan Djolafication Mohon Tunggu... -

Saya sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Hanya dalam Imajinasi, Hanya Membangun Jawa?

19 November 2013   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia HANYA dalam Imajinasi, HANYA membangun Jawa?

Kalimantan Barat, ruas Jalan yang sekarang sedang rusak parah, Sosok –Tayan 41,35 km danTanjung- Sanggau 37,55 km, juga Ketapang – Tumbang Titi 400 km. Adalah jalan yang dibangun sudah sangat lama, yaitu dimulai 1978 oleh pemerintahan Soeharto dan baru selesai secara keseluruhan tahun 1984. Sejak saat itu beberapa kali diadakan pemeliharaan rutin dan berkala, dan hanya di lakukan sekali penguatan antara 1989 – 1990. Jalan tua yang menanggung beban kendaraan dan pemakaian luar biasa.

Semua itu dibangun dengan biaya dari Colombo Plan dimana Australia banyak berperan, sehingga di Sanggau masih ada sisa kompleks Projal yang dulu banyak dihuni pekerja asal Australia.

AkhirTahun 2011 proses administrasi dan lelang sudah dilakukan dengan pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), namun hingga kini pemerintah pusat belum memutuskan pemenang tender proyek itu.(Seperti yang disampaikan M.Clara Wresti di Kompas Pagi 16 November 2013).

Jika Kalimantan bagian integral Indonesia, selayaknya ia sama terpelihara seluruh aspek pembangunan infrastruktur, dan secara menyeluruh. Jangan salahkan kemarahan dan ke-apatis-an masyarakat. Berkaitan dengan berbagai kesulitan hidup, fasilitas, dan berbagai instrumentasi pembangunan yan menegaskan : kami di sejahterakan oleh negara.

Lihatlah lintas Anyer – Panarukan yang sering disebut Pantura, sebagai proyek abadi negara. Tiap tahun di perbaiki dengan biaya besar menjelang hari-hari besar, yang bisa jadi anggarannya berasal dari hutan, minyak bumi, batubara, kelapa sawit yang di dapat dari alam Kalimantan. Yang mensejahterakan Jakarta, Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Mengapa jalan sekitar 100 km di Sanggau tak tertangani?

Tulisan ini tak bermaksud mengkobarkan “rasa marah”, tapi mengajak anda, kita semua melihat bahwa masih terjadi berbagai situasi yang seolah tak terselesaikan oleh panjang dan rumitnya birokrasi, tak selesai oleh begitu kompleksnya dana dibahas bahkan besar kemungkinan di jadikan proyek yang korup.

Melewati jalan nasional sepanjang Tayan – Sosok, Tanjung – Sanggau, jalur yang menghidupkan urat nadi Kalimantan Barat, anda akan berfikir keras, dimana pemerintah daerah, dimana pemerintah provinsi, dimana pemerintah Pusat, dimana Indonesia? Cukup dibanggakan dengan Bendera atau sekedar hafal Pancasila saja? Indonesia dalam Imajinasi.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun