Mohon tunggu...
Djoko Kurniawan
Djoko Kurniawan Mohon Tunggu... Konsultan - Senior Business Consultant | Franchise Expert | Marketing Expert | Service Quality Expert

Saya berpengalaman lebih dari 15 tahun sebagai Konsultan Bisnis. Saya juga aktif menajdi narasumber di berbagai media cetak dan elektronik. Menangani lebih kurang 500 klien berbagai industri dan aktif membina UMKM Indonesia. Saya juga memiliki acara Radio di Heartline 100.6 FM dengan judual acara UMKM Show. Acara talkshow yang pernah saya buat di radio adalah STARTUP CHANNEL dan INSPIRATION WITH DJOKO KURNIAWAN.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Franchise Oh Franchise

7 Mei 2023   23:19 Diperbarui: 7 Mei 2023   23:34 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Beberapa waktu yang lalu Anda pasti mendengar berita tentang protes sekelompok orang yang membeli franchise/ peluang usaha merek minuman 'M' karena usahanya rugi. Janji yang diberikan pihak franchisor/ pemilik peluang usaha ternyata tidak sesuai, harusnya bisa menjual ratusan gelas per hari ternyata hanya beberapa gelas saja. Anda juga pasti menyimak ketika banyak orang melaporkan pemilik bisnis franchise ke polisi karena dijanjikan keuntungan ketika bergabung dalam suatu bisnis tambak, ternyata semuanya justru merugi.

Kejadian seperti di atas tenyata banyak sekali terjadi dan tidak sempat diungkap oleh media. Banyak pemilik bisnis franchise/ peluang usaha yang menjual janji manis demi keuntungan pribadi semata. Usaha yang ditawarkan belum terbukti untung tetapi sudah mencari calon mitra/ franchisee. Hal ini menjadi semakin lengkap karena masih banyak masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dalam berbisnis sehingga para pemain jahat bisa memanfaatkan situasi ini. Hanya dengan menjanjikan balik modal super cepat dan dengan analisa bisnis khayalan, sang marketing bisa menyakinkan orang untuk bergabung dalam bisnis franchise dengan membayar puluhan hingga ratusan juta.Franchise Oh Franchise

Sebagai konsultan bisnis, saya banyak bertemu dengan orang yang tertipu dan uangnya lenyap karena salah membeli franchise/ peluang usaha. Hampir semua, penyebabnya karena tergiur keuntungan yang besar dalam waktu cepat. Saya ingat ketika ada seorang pensiunan datang ke pameran franchise dan menangis karena uang hasil jerih payahnya selama bekerja 30 tahun hilang dalam waktu 3 bulan karena bisnis ayam geprek yang ia beli tidak memberikan keuntungan.

Bagaimana ini?

Dalam banyak media cetak dan elektronik serta di banyak panggung pameran franchise, saya telah melakukan edukasi agar masyarakat tidak salah pilih produk franchise/ peluang usaha. 

Panitia pameran franchise juga tidak henti-hentinya memberikan tips dalam memilih bisnis franchise. Lalu bagaimana peran pemerintah? Saat ini pemerintah hanya mengatur regulas tentang franchise dengan mengeluarkan STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba) untuk usaha-usaha yang sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.  

Namun sayangnya usaha franchise di Indonesia baru mencapai ratusan dan sisanya adalah peluang usaha yang belum ada pengawasan. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan agar masyarakat terhindar dari perilaku jahat pebisnis yang mencari mitra kerja.

Dalam artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips agar Anda terhindar 'salah beli franchise/ peluang usaha':

1. Kunjungi kantor pemilik usaha franchise/ peluang usaha. Apakah benar-benar ada atau fiktif?

2. Datangi salah satu outlet milik franchisor/ pemilik usaha. Amati, apakah customer yang datang sesuai dengan analisa bisnis atau tidak? Jangan percaya analisa bisnis dalam selembar kertas.

3. Temui salah satu franchisee/ mitra yang sudah membuka usaha. Tanyakan pada mereka, apakah franchisor/ pemilik usaha memberikan dukungan yang baik dan tidak. Pastikan pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun