Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasino, Nama Sopir Taksi Itu

30 Juli 2019   21:09 Diperbarui: 30 Juli 2019   21:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti biasanya saya selalu naik taksi Bluebird kemanapun pergi. Dengan mengangkat telepon, langsung terhubung dengan call center Bluebird, kemudian pesan taksi dengan menjelaskan tujuannya kemana. Dermikianlah, pada tanggal 29 Juli 2019, saya pergi ke Rasuna Said untuk satu keperluan di Menara Kuningan. Hanya dalam waktu kurang lebih 10 menit taksi biru kesayangan saya sudah tiba di depan rumah.

Taksi yang belum lama keluar dari poolnya di Condet, Jakarta Timur itu dikemudikan oleh seorang sopir yang telah mengabdi di Bluebird sejak 19  tahun yang lalu. Namanya Kasino, yang tidak ada hubungannya dengan Warkop Prambors. Usianya 49 tahun, bertubuh tegap dan berkulit gelap.

Menurutnya, ia berasal dari Blitar, Jawa Timur. Pernah kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) sambil bekerja. Namun hanya bertahan satu semester karena perusahaan tempat ia bekerja mengharuskan full time sedangkan keadaan keuangannya pas-pasan. 

Berdasarkan pengalaman pahit tersebut, Kasino bertekad agar generasi dibawahnya harus menjadi sarjana sehingga masa depannya lebih terjamin. Paling tidak, tidak akan menjadi sopir taksi seperti dirinya yang telah digelutinya selama hampir 20 tahun. Kalau ia menjadi insinyur pertanian, seperti yang dicita-citakannya, tentu nasibnya akan lebih baik.

Dengan tekad demikian, ia menganjurkan kepada adik dan kakak perempuannya di Blitar untuk mendidik anak-anaknya sampai perguruan tinggi dengan mengorbankan sawah yang dimiliki atau menjual ternak yang dipelihara atau harta lainnya. Kasino mempunyai seorang anak laki-laki yang telah menjadi sarjana akuntansi, alumnus Universitas Pancasila, dan sudah bekerja.

Dengan bangga ia menyatakan bahwa berkat ketekunan serta kerja keras, walaupun tetap menjadi sopir taksi, ia berhasil mendidik anaknya. Ia merasa bangga, walaupun sopir taksi tapi anaknya sarjana akuntansi.

Bukan hanya itu saja. Salah seorang keponakannya dari Blitar telah berhasil menjadi sarjana berkat dorongan semangat dari Kasino. Selama kuliah di fakultas ekonomi  YAI, keponakannya tinggal bersama Kasino. Sekarang sudah lulus, dan bekerja di BNI sejak dua tahun yang lalu.

Seluruh keponakannya yang berada di Blitar pun sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, bahkan, sudah ada yang menjadi sarjana dan mengabdi sebagai pegawai negeri di Pemda Blitar.

Tidaklah mengherankan kalau Kasino menjadi teladan bagi keluarga besarnya. Dengan tekad serta ketekunannya, ia berhasil membina anak serta keponakannya menjadi sarjana dengan daya upaya semaksimalnya, dengan tetap menjadi seorang sopir taksi Bluebird. Kasino adalah sebuah contoh perjuangan seorang anak petani nun jauh dari Blitar yang telah berhasil, menguak takdir di Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun