Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Sumatera dalam 17 Hari (6)

25 Oktober 2018   15:25 Diperbarui: 26 Oktober 2018   12:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kami tiba di Bukittinggi pada pukul 9.10, sayangnya, hanya bisa melihat Jam Gadang sambil lewat karena tampaknya sedang ada proyek pembangunan di sekitar  area yang menutupi Pasar Raya Bukittinggi yang terkenal itu.

Selanjutnya kami menuju ke obyek wista lainnya yang berada di luar kota, yaitu Kelok 9. Kelok 9 yang selesai dibangun pada tahun 2011 ini betul-betul menarik, elok dipandang dan menakjubkan. Rasanya kalau datang ke Bukittinggi tanpa mengunjungi Kelok 9 belum lengkap kunjungan itu alias tidak berarti apa-apa alias sia-sia. Sebab pemandangannya betul-betul elok dan menakjubkan !

Kami makan siang di Payakumbuh, menikmati hidangan nasi kapau yang terkenal itu, yang berbeda dengan nasi padang yang biasa kita temui di tempat lain.

Dalam perjalanan dari Bukittinggi menuju Padang, kami diterpa oleh hujan yang deras, berkabut, penuh tikungan tajam, licin serta banyak tanjakan terutama antara Padangpanjang-Padang. Dengan susah payah, akhirnya kami tiba juga di Padang pada pukul 18.00 di tengah hujan deras yang terus mengguyur perjalanan kami.

Setelah kesasar selama kurang lebih satu jamakhirnya kami dapat menemukan jalan yang benarsetelah bertanya kepada seorang pemilik restoran yang baik hati.Ternyata Mbah Google juga bisa salah memberikan informasi sehingga kami tersesat di Tabing.

Dan sambil makan malam di KFC, kami lalu  mencari hotel melalui Traveloka, dan terpilihlah sebuah hotel yang bernama PlanB yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 28, Padang.  Hotel bintang 2 ini tidak ada liftnya karena hanya tiga lantai dengan kamar yang hanya berjumlah 39 unit. Tulisan dibawah tangganya adalah ... " There Is No Elevator, To Success (Succeed ?) You Have To ....Help Yourself !"  Kalimat terakhir tambahan dari dari saya.

Entah mengapa dinamakan PlanB, sebab biasanya PlanB itu baru dilaksanakan setelah PlanA gagal atau memang pemilik hotel ini pernah gagal memiliki hotel pada awal bisnisnya ? (Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun