Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gedung Baru DPR, Batal!

4 September 2010   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:27 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang ulang tahunnya yang ke 61, SBY melakukan kejutan besar. Dalam acara buka puasa bersama dengan seluruh jajaran Partai Demokrat (PD) yang berjumlah 130 orang, SBY memberikan sambutan tanpa teks yang membuat hadirin terperangah.

Dengan wajah serius dan tanpa senyum, SBY menyatakan bahwa sebaiknya seluruh anggota DPR dari PD mendukung pembatalan proyek gedung baru DPR. Alasan utamanya adalah karena sebagian besar masyarakat tidak menyetujuinya.Pembangunan gedung yang megah dan mewah ditengah kemelaratan rakyat akan melukai hati nurani bangsa ini, katanya.

Ia juga mengkawatirkan akan terjadi eskalasi ketegangan antara pemerintah dengan mahasiswa yang didukung oleh TNI. Apabila hal ini sungguh-sungguh terjadi, maka pemerintahannya akan kolaps. Karena itu, ia menganjurkan kader PD yang ada di DPR segera mengubah sikapnya.

Marzuki Alie, ketua DPR pentolan PD, sangat terkejut. Wajahnya pucat pasi. Tapi karena ia adalah seorang politisi ulung yang berbaju bunglon, segera ia tersenyum sambil mengangguk-angguk. Dan ketika wartawan datang mewawancarainya, ia dengan tangkas menjawab : " Nah, itu baru pernyataan seorang presiden yang benar dan baik ...."

Keesokan harinya, Marzuki Alie, dalam konferensi pers yang sengaja diselenggarakannya, ia menyatakan bahwa : " Pembangunan gedung baru itu, mau tidak mau, suka tidak suka, tidak harus dilanjutkan. Kalau ada kritik kita terima saja."

Ketika wartawan mengingatkan kembali akan pernyataannya yang diberikan pada tanggal 30 Agustus 2010 berentangan dengan pernyataannya yang sekarang, dengan tersenyum tpis, ia menjawab : " Itu kan sebelum presiden menyatakan sikapnya yang baru ..... "

Sayang seribu kali sayang, semua kisah ini hanyalah sebuah ilusi belaka ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun