Mohon tunggu...
Djohan Darmady
Djohan Darmady Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketing, Desaigner

Designer, Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengenal Kisah Mengharukan Keluarga Djohan Darmady [Bagian 1]

4 Oktober 2018   00:41 Diperbarui: 4 Oktober 2018   00:43 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah lama aku tidak menulis tentang artikel ini.. sudah lama ingin kucurahkan apa itu hasrat yang menggebu dalam keinginan rasa menulis sebuah novel.. Mungkin ada banyak dari Anda sekalian, yang belum mengenal saya. Nama saya Djohan Darmady Wirawan, seorang penulis lepas mantan jurnalis yang belum sempat mewujudkan cita-cita menjadi seorang jurnalis handal seperti Najwa Shihab dalam tayangan serial yang terkenal Mata Najwa.. 

Kuteringat saat umurku kala itu masih berumur 10 tahun, ayahku yang seorang pekerja lepas di bagian konstruksi bangunan, Freddy Djohan Darmady, mengajariku bahwa hidup memiliki tantangan yang sangat keras, mencari uang tidak lah mudah. Ibuku, Liliana Darmady, juga merupakan sosok ibu yang tangguh. Beliau setiap pagi bangun tidak kurang dari jam 4 pagi, menyiapkan bahan bahan masakan pergi ke pasar untuk berbelanja, seperti telur, terigu, sayuran seperti wortel dan kol, yang akan dibuatnya menjadi gorengan seperti bala-bala , tahu, dan pisang goreng. Ibu ku berjualan di pasar setiap pagi dari jam 6 pagi hingga tutup pasar jam 11 siang paling telat.. Ah, masa itu yang kurindukan.

Aku juga ingin cerita tentang hobiku. Aku hobi menulis, menggambar, dan lari pagi. Aku punya peliharaan satu ekor anak anjing kampung, kuberi nama darmady. Aku menamai dia dengan nama keluargaku, aku tidak peduli apa kata orang, mau dibilang kurang ajar, aku tidak peduli. Aku sering dikatai anjing oleh teman temanku, oleh karena itu aku namai anjingku dengan nama darmady, agar aku tidak tersinggung ketika aku dipanggil anjing. Yah, itu kan nama anjingku juga

Terkadang, aku tidak pergi ke sekolah demi bisa membantu ibuku, lumayan lah bisa nambah nambah uang jajan dan sekolah, keluargaku bukan dari keluarga yang terbilang mampu, keluargaku cukup pas pasan. Aku anak pertama dari 3 bersaudara, adikku, Henry Darmady Wirawan, dan adikku yang paling bungsu, Linda Darmady Wirawan. Kami cukup kompak dalam hal perihal membantu pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, membersihkan tempat tidur, membantu memijit Ayah dan Ibu sepulang kerja, tidak ada rasa bangga selain sangat bangga kurasa saat ku berhasil menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Terkadang, mereka memberikan kami hadiah atas upah kami bekerja dengan tulus membantu mereka..

Hadiah yang mereka berikan bukanlah hadiah yang spesial, tetapi hanya kado berupa buku tulis, dan pulpen, aku, adalah orang yang sangat gemar menulis , aku senang menumpahkan cerita kegiatan hari hariku dalam buku harian yang dihadiahkan ibuku saat itu. Kutulis namaku di atas cover itu, Djohan Darmady Wirawan dan Kenangannya. Itulah judul buku pertamaku, kutulis hal persis yang kutulis di cerpen ini, detail tiap detail cerita masa kecilku yang bisa kuingat.

Ada banyak cerita cerita yang ingin kubagikan pada kalian semua, tentang betapa mengharukannya perjuangan keluarga Darmady. Kami hidup semua bekerja membanting tulang, tanpa pernah mengenal kata lelah. Kami terkadang tidak tidur demi menuntaskan suatu pekerjaan pekerjaan yang belum sempat diselesaikan.

Hingga kini aku sudah dewasa, aku sudah banyak belajar dari para senior untuk bisa menjadi seorang penulis yang handal. Aku bercita cita membuat suatu perusahaan penerbitan, dimana aku bisa mengumpulkan calon calon penulis seperti ku, dan menjadi wadah menampung aspirasi mereka, yang kunamakan djohan darmady foundation, dimana aku bisa banyak belajar dari sana.

Cerpen ini akan kulanjut ke edisi berikutnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun