Di Indonesia, mungkin hanya sekitar 20% an pasangan suami istri baru yang sulit hamil dan belum mendapatkan anak. Namun banyak diantara pasangan (terutama wanita) yang susah hamil tersebut yang sebenarnya tidak menyadari adanya penyakit 'silent killer' yang sebenarnya bersembunyi menjadi penyebab ketidaksuburan wanita. Penyakit tersebut adalah polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik. Ini adalah kasus dimana kadar hormon testosterone wanita terlalu tinggi sehingga menyebabkan keseimbangan hormon seksual wanita yang berfungsi untuk kehamilan menjadi terganggu (sumber). Seperti produksi sel telur yang terhambat, dan folikel yang tidak terbuang tiap bulannya.
Penyebabnya Apa?
Pertama dan utama, kadar gula darah dan insulin yang tinggi. Bisa jadi dibilang diabetes atau pre diabetes. Penyakit gula ini juga pada tahap awal tidak memberikan 'rasa sakit' sama sekali, namun bisa merusak fungsi ginjal, dan profil hormon wanita tersebut. Tahukah anda, berdasarkan statistik kementerian kesehatan Indonesia, hampir 80% penyakit diabetes di tanah air ini adalah diabetes melitus tipe 2 (sumber). Yang artinya?? Ketidakseimbangan gula darah karena gaya hidup yang buruk. Terlalu banyak konsumsi gula, karbohidrat, kegemukan/obesitas, jarang berolahraga.
Gejalanya Apa?
Wanita yang kena gejala PCOS ini rata-rata punya BMI yang tinggi (25 keatas) alias kegemukan. Banyak juga wanita yang terkena penyakit ini menunjukkan ciri maskulin seperti tumbuhnya bulu, rambut, atau kumis seperti pria, tubuh berjerawat, dll. Karena kadar testosterone yang tinggi, biasanya hormon LH juga tinggi sehingga menyebabkan wanita tidak datang bulan, atau siklus haidnya jadi terganggu. Hal ini juga menyebabkan calon sel telur yang tidak matang tersebut menumpuk dibagian ovarium/indung telur wanita dan kadang kita kenal dengan nama kista (sumber).
Bisa anda bayangkan bagaimana wanita bisa hamil jika mereka sama sekali tidak menghasilkan sel telur (ber-ovulasi). Sedangkan syarat utama agar pembuahan bisa terjadi adalah sperma harus membuahi sel telur. Ini kadang yang masyarakat kita jarang ketahui; sebab fluktuasi naik turun gula darah sangat sulit dideteksi dan tidak selamanya menunjukkan gejala tertentu. Cara diagnosis terbaik ialah melalui tes darah, lihat blood glucose nya, dan juga hba1c. Kalau sudah di range yang pre-diabetes, lebih baik anda stabilkan dulu sebelum mencoba untuk hamil atau mengikuti program kehamilan manapun.
Solusinya gimana?
Biar gampang, wanita sebaiknya rutin menimbang berat badan. Kalau kegemukan turunin dulu, biar gula darah jadi stabil. Sinyal kedua bisa dilihat dari lancar atau tidaknya siklus menstruasi wanita tersebut; kalau diluar siklus 21-35 hari, lebih baik waspada dan ubah gaya hidup anda. Ada sih cara medis dengan menggunakan metformin (obat diabetes) tetapi Saya pribadi menyarankan anda untuk mengurangi gula dan karbohidrat berlebih. Ini merupakan musuh utama yang bisa menggangu kesuburan wanita, contohnya roti, teh manis, keripik, nasi putih, mie, dll.Â
Makanan penyubur kandungan yang sangat disarankan adalah yang berasal dari makanan utuh seperti telur, daging sapi, ikan, bayam, brokoli, dan wortel (sumber). Semua makanan diatas sangat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh wanita (zinc, magnesium, asam folat, b6, b12, vitamin a, vit C, vit D, vit E, vit K ) untuk memproduksi hormon, mendetoksifikasi hati, membuang racun, dan juga mendukung tumbuh kembang janin.
Memang penting untuk selalu rutin mengecek status kesehatan wanita, apalagi yang sedang ingin cepat hamil. Banyak hal yang mungkin salah dalam gaya hidup modern kita saat ini, jadi tidak ada salahnya rajin menimbang berat badan, tes darah (udah banyak koq di apotik), dan juga mengatur pola makan agar kesuburan anda tidak terganggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H