Gerakan kepemudaan di Depok khususnya dalam dimensi organisasi kemasyarakatan pemuda disingkat OKP, maupun ormawa yang terafiliasi dalam Cipayung Plus hampir tidak pernah terdengar. Matinya Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Depok menjadi sebab musabab keringnya aktivitas kepemudaan di Depok.
Kurang mampunya Ketua KNPI Depok menjadi pemimpin visioner (anti-kritik), terlalu menjaga jarak terhadap pemerintah Kota, menjaga jarak dengan OKP yang dianggapnya pengkritik adalah menyebabkan tumpulnya organisasi tempat berhimpunnya para OKP ini. Tidak ada upaya komunikasi untuk membangun kerjasama antar OKP, itu yang kemudian menyebabkan PC PERISAI Depok dibawah kepemimpinan saya, mencoba bersilaturahmi dan menyatukan teman-teman antar OKP sehingga membentuk wadah yang bernama perhimpunan OKP Depok.
Saya melihat organisasi kepemudaan adalah masa depan bangsa ini, khususnya Kota Depok. Pengembangan kepemudaan menjadi sangat krusial hari ini. Menurut Erik Erikson dalam teori perkembangan psikososial, ada kebingungan identitas dan peran yang dialami pemuda dewasa ini, pemuda yang dimaksud adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012).
Mereka, menurut Erik Erikson, perlu mendapat dukungan dalam proses eksplorasi peran dan bimbingan untuk menemukan identitas positif dan pengalaman sosial. Bukan hanya krisis ekstensialis, pemuda teralienasi dari informasi dan jaringan. Pierre Bourdie dalam Ilmu dan Kapital, mengungkapkan bahwa Kapital sosial dalam hal ini merupakan sumber daya yang penting bagi anak muda dalam konteks pengembangan diri, karena akan mendekatkan mereka pada akses pendidikan, pekerjaan dan berkehidupan sosial. Pembentukan habitus yang positif juga dipengaruhi oleh dimensi norma, budaya, dan literasi.
Membangun aliansi antar pemuda menjadi penting, karena dapat mengetahui kebutuhan pemuda karena dekat dengan basis pemuda itu sendiri, sehingga dapat mendorong partisipasi pemuda dalam pergerakan pemuda maupun sosial. Sehingga, mengakselerasi Indeks Pembangunan Pemudanya. Hari ini, harus jujur bahwa Kota Depok belum optimal dalam melihat OKP sebagai investasi masa depan. Untuk itu, kedepan harapan kami dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Depok 2024 dapat memberikan nafas baru bagi para pemuda berbasis OKP di kota ini.
Adalah Imam Budi Hartono, seorang organisatoris dan dekat dengan gerakan muda yang akan mencoba berkontestasi dalam Pilkada 2024 ini dan memiliki visi yang paling relevan untuk para pemuda. Lebih lanjut, Imam Budi Hartono dalam acara Musrenbang Pemuda Kota Depok yang diinisiasi oleh Djody, Sekda Margonda 54, juga mengungkapkan empat komitmen penting sebagai bagian dari visinya untuk Depok:
1. Mengakomodir agenda-agenda pembangunan kepemudaan dan kota Depok.
2. Memasukkan isu strategis pembangunan kepemudaan dalam visi-misi calon walikota dan wakil walikota Depok pada Pilkada 2024.
3. Mendorong terbitnya Peraturan Walikota Depok tentang pelayanan dan pembangunan kepemudaan Kota Depok.
4. Menjadi pembina tinggi bagi seluruh pemuda di Kota Depok.
Poin-poin diatas adalah harapan bagi para pemuda, kedepan KNPI Kota Depok harus kembali pada khittahnya untuk menjaga dan mengayomi OKP dan mengembalikan KNPI sebagai pionir pemberdayaan pemuda, laboratorium kepemimpinan, memahami aspirasi pemuda dengan menjembatani pemuda dan Pemerintah Kota Depok.
Kedepan, harus ada syarat untuk Ketua KNPI Depok, mulai dari umur, pendidikan, serta melihat visi misi besarnya adalah suatu keniscayaan untuk mendapat pemimpin berkualitas. Karena pemimpin yang matang, adalah pemimpin yang lahir dari banyak kritik, karena dari kritik tersebut bertukar ide dan gagasan, sehingga kepantasan seorang pemimpin itu teruji dan terus tereksplorasi.
Terakhir, jika Allah mengkehendaki Bang Imam menjadi Wali Kota terpilih yang kebijakannya pro terhadap kepemudaan, tetaplah kita sebagai anak-anak muda harus berjuang dengan sekuat tenaga. Dalam tafsir surat Ar-Rad ayat 11 bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mengubahnya.
Ini menekankan tanggung jawab individu dan kolektif dalam merubah nasib dan keadaan mereka melalui usaha dan tindakan mereka sendiri. Kemudian, ingatlah teman-teman aktivis pemuda sejawat untuk tetap ikhlas dan meniatkan apa-apa yang kita kerjakan untuk kepemudaan adalah ibadah. “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niat. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari Muslim). Wallahualam bissawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI