Mohon tunggu...
Djihan Adila
Djihan Adila Mohon Tunggu... Lainnya - Anak sehat

Alon alon wae sing penting kelakon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta Membawa Petaka?

7 Maret 2021   20:20 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:53 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Djihan Adila

12 Mipa 1

Teks Aktual/Teks Essai

Belakangan ini sedang viral kasus pembunuhan yang melibatkan selebgram asal Makasar yang meninggal terbunuh oleh pacarnya sendiri. Berdasarkan kesaksiannya, bahwa motif pelaku ini karena sakit hati telah dicampakkan oleh sang korban. Sehingga tidak pandang bulu, sang pelaku yang merupakan pacar korban melakukan tindak pidana pembunuhan berencana kepada sang pacarnya dengan cara menikam korban dibagian dada.

Diketahui bahwa awal mula sakit hati yang timbul, karena sang korban yang ingin memutuskan hubungannya yang sudah berjalan lama dengan sang pelaku. Dan sang korban berkata bahwa selama ini ia hanya sekedar bermain-main saja kepada sang pelaku. Padahal semua yang dimiliki sang pelaku telah diberikan. Inilah hal yang memicu sakit hati dan dendam dihati sang pelaku. Cinta yang membutakan membuat sang pelaku kalap mata hingga ia bisa menghalalkan segala cara untuk membalaskan dendam dan sakit hatinya.

Inilah hal yang harus kita hindari, kita harus menjaga diri dari segala macam hal, terutama soal cinta. Orang ada baiknya tidak boleh bermain-main dengan kata cinta. Karena cinta dapat membuat buta. Seperti apa kata pepatah mengatakan bahwa "Jangan pernah bermain-main dengan api jika kamu tidak mau kena asapnya."

Begitu pula dengan cinta, jangan pernah kita bermain-main dengan cinta dan perasaan orang lain karena semua ada balasannya. Baik itu berupa karma atau hal yang tak terduga seperti kejadian diatas.

Ada baiknya kita semua, untuk saling menghargai perasaan orang lain. Karena kita tidak tahu bagaimana jika ada perasaan orang lain yang tersakiti. Kita juga harus menekankan kepada diri kita sendiri untuk tidak mempermainkan orang lain, jika tidak ingin dipermainkan oleh orang lain.

Saya juga selaku perempuan selalu berprinsip untuk "Berbuat baik kepada semua orang dan menghargai mereka sebagaimana mereka menghargai kita."

Dalam menghargai orang lain itu ada 3 kata yang berpengaruh untuk perasaan semua orang yaitu "Maaf, Tolong, dan Terimakasih." Tiga kata tersebut berdampak besar dan memiliki rasa yang luar biasa ketika kita menggunakannya untuk meminta tolong dan menghargai orang lain.

Sudah saat kita baik pria atau wanita saling menghargai. Jika ada kata yang tak pantas keluar dari mulutmu maka katakanlah "Maaf", karna untuk menghargai orang lain bukan dimulai dari orang lain. Tetapi dimulai dari diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun