Mohon tunggu...
Djihan Adila
Djihan Adila Mohon Tunggu... Lainnya - Anak sehat

Alon alon wae sing penting kelakon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar di Tengah Pandemi Covid-19

22 November 2020   18:20 Diperbarui: 22 November 2020   18:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Djihan Adila 

Kelas : 12 Mipa 1 

Teks Editorial
Tema : Dampak Pandemi kepada pendidikan di indonesia
Judul : Belajar Di tengah Pandemi Covid-19

Belajar di tengah pandemi covid 19

Dengan adanya Persebaran Pandemi Covid-19 yang semakin tinggi dan meningkat,membuat lumpuhnya segala aktivitas yang sedang berlangsung Di Indonesia, terutama aktivitas pendidikan. Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali di deteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9 April , pandemi sudah menyebar ke -34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa timur, dan Jawa Barat sebagai provinsi paling terpapar virus corona di Indonesia. Penyakit covid-19 ini merupakan penyakit koronavirus 2019 ( covid -19) yang di sebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 ( SARS-CoV-2).
Di Indonesia sudah di berlakukan Kebijakan Pembatasan Berskala Besar ( PSBB) untuk menekan adanya penyebaran virus ini. Karena sedang dilakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda. Terutama kegiatan pendidikan. Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Darurat Penyebaran Corona Virus Disease ( covid -19). Sistem ini menerapkan kebijakan metode belajar dengan sistem daring ( dalam jaringan ) atau online. Dimana, siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan handphone, laptop atau perangkat personal computer ( PC) yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Tetapi, permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media saja, melainkan ketersediaan kuota untuk memfasilitasi kebutuhan belajar daring. Selain itu, ramai di berbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak - anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ada orang tua yang sering marah - marah di karenakan mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anaknya belajar kembali di sekolah. Tetapi disamping itu peran orang tua dalam mendidik dan mengajarkan anaknya sangat nyata dikala pandemi ini.
Seharusnya dengan adanya pembelajaran daring ini bisa membuat siswa lebih mudah dalam belajar. Akan tetapi, kebalikannya, malah membuat siswa menjadi serbasalah. Bukan hanya siswa saja, tetapi guru beserta orangtuapun sama seperti itu. Selain dikarenakan kurang efektifnya proses belajar dan mengajar, faktor lainnya adalah keadaan yang tidak memungkinkan. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun disini. Memang sudah seperti ini keadaanya. Maka, apapun yang terjadi kita sebagai manusia walaupun sudah berencana , tetapi jika tuhan sudah berkehendak, kita tidak bisa apa - apa. Semoga dengan berlangsungnya pandemi ini, kita mendapat pelajaran untuk segera memulihkan negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun