Mengenal Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim

Saya tinggal di sebuah desa yang dekat pertemuan 2 hilir sungai yaitu Sugai Bedog dan Sungai Progo. Faktor tersebut mempengaruhi hobi saya dan teman-teman, salah satunya hobi saya yaitu memancing. 

Memancing adalah sebuah kegiatan di pinggir sungai, laut, atau danau yang mana si pelaku menggunakan alat pancing dengan target mendapatkan ikan . 

Kegiatan ini banyak memiliki manfaat seperti dapat meredakan stress, membuat hati gembira, memperbanyak relasi antara sesama pecinta hobi, dan lain-lain. Tentunya kegiatan ini sangat asyik ketika dilakukan bersama teman sebagai pengisi waktu luang di sore hari atau ketika liburan sekolah . Namun di lingkup masyarakat sekitar saya, memancing ini dikatakan sebagai " hobi / pekerjaan orang malas ". Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena masyarakat di sekitar rumah saya menganggap bahwa ketika seseorang memiliki hobi memancing, maka dia akan cenderung untuk meninggalkan tanggung jawab. 

Di desa saya ada sebagian anak muda yang rela bolos sekolah demi memancing dan juga beberapa orang dewasa yang sudah memiliki keluarga justru memilih pergi untuk memancing daripada bekerja. Sehingga muncul perspektif buruk di tengah masyarakat dengan orang yang memiliki hobi memancing. 

Presepsi masyarakat tentang hal tersebut tentu menjadi kontroversi di kalangan para pemancing, akan tetapi pandangan masyarakat mengenai hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena banyak orang yang memancing setelah melakukan kegiatan seperti bekerja / sekolah untuk sekedar merefresh otak sambil mengeksplor lingkungan atau hanya ingin mencari ketenangan di luar rumah, dan mungkin masih banyak tujuan positif lainnya.

Dari pengalaman ini menurut saya merupakan contoh dari teori sosiologi pengetahuan, karena teori ini melihat hubungan antara pemikiran dan pengetahuan pada masyarakat. Yang mana dalam konteks ini masyarakat tidak mengetahui bahwa memancing tidak hanya sekedar mencari ikan saja, tetapi juga menjadi sarana kelompok sosial untuk mengembalikan suasana hati dan pikiran setelah beraktvitas. Sehingga sekarang memancing ini sedang trend di kalangan mahasiswa.

Saya mengenal teori sosiologi pengetahuan  Karl Mannheim dari jurnal pendagogy Sosiologi Pengetahuan : Telaah atas Pemikiran Karl Mannheim (2020). Dari jurnal tesebut diketahui teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim menjelaskan mengenai hubungan antara relasi antara masyarakat dengan ilmu pengetahuan. Kajian utama teori ini adalah sebuah cara berfikir dapat dipahami ketika mengetahui faktor-faktor sosial yang melatarinya. 

Suatu pernyataan dapat memiliki tujuan yang sama, namun ditujukan dengan maksud yang berbeda, karena setiap individu lahir dengan latar belakang sosial yang berbeda. Dalam teori sosiologi pengetahuan terdapat istilah weltanschauung ( wordview ). Yang mana dalam hal ini Karl Mannheim membaginya dalam 2 konsep rasional dan irasional. Konsep rasional berarti pandangan yang terstruktur dan logis, sedangkan irasional bukan berarti tidak masuk akal, karena suatu pandangan yang tidak logis terjadi diskusi secara teoritis dan hal tersebut menjadikannya tidak berguna secara metodologis. Sehingga muncul istilah yang lebih cocok yaitu rasionalitas.

Karl Mannheim adalah tokoh yang melatarbelakangi diperkenalkannya sosiolog pengetahuan. Lahir di Budapest Hungaria pada tanggal 27 Maret 1893. Ia belajar di Universitas budampest dan memproleh gelar doktor dalam bidang studi filsafat, Universitas Berlin, Universitas Paris, dan Universitas Heidelberg. Tokoh yang berpengaruh dalam karir akedemisnya adalah Weber yang menggiringnya ke sosiologi dan menjadi mentor paling penting.. Landasan pemikiranya adalah Karl Marx, pemikiran sosiologi Karl Mannheim memiliki relasi dekat dengan beberapa tokoh, diantaranya yaitu Weber, Georg Simmel, Max Scheler, Edmund Husserl, Gyorgy Lucaks, dan lain-lain. Sumbangan terpenting dari pemikiran Karl Mainnheim adakah tidak ada pengetahuan yang lahir dari ruang hampa, kecuali ia dibentuk oleh situasi sosial di sekelilingnya.

Referensi: