[caption caption="copyright by bowo bagus'p"][/caption]
Judul: Sajak Para Pelupa
“Sejak kapan aku menjadi lupa padamu?” Sang kakek bertanya pada burung hantu. Gerak geriknya masih seperti pelantun puisi lama yang jadul sekali, melibas lincah naik turun burung di dalam sangkar besar di depan pintu.
“Aku ini ahlinya, kau tau?” lanjutnya dengan gemas, sambil mencoba meremas badan burung hantu. Si empunya badan terkejut dan sigap melarikan diri a.k.a terbang menjauh dari jangkauan sang kakek, ia terkekeh-kekeh.
“Huss! Burung tak boleh tertawa! Yang tertawa itu manusia!” sang kakek kalap, menabrak sangkar, menggebrak-gebraknya dengan kuat, lalu berteriak keras,
“Bangsat kau!”
“Kuuu..” balas burung hantu
***