"Lagunya?"
Andai kau tahu...
Damai menepuk mulutnya. Bagaimana mungkin ia salah ucap, salah tingkah pada wanita yang sedang berdiri di hadapannya. Mau menatap matanya, seperti tak mampu. Hendak melengos saja, bukankah itu tak etika yang gila! Bagaimana? Bagaimana?
"Mas?"
"Y.. Ya ya, mbak, engg..."
"Mas sehat khan?"
Aku sedang mencintaimu
"E iya mbak, se sehat," Damai paksakan melihat mata wanita itu, walau sakit jadinya, hingga cepat-cepat tengok ke seberang meja. Sang wanita hanya garuk-garuk kepala, entah harus bagaimana harus berkata apa, atau baiknya segera berlalu saja?
Kau yang selalu ada di dekatku
"Mbak, maaf, bisa kencengin lagunya?"
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!