Mohon tunggu...
Simut
Simut Mohon Tunggu... Freelancer -

Drawing pencil, Illustrator, Designer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senja

28 Maret 2019   12:00 Diperbarui: 28 Maret 2019   12:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejingga

Aku tidak pandai menggambarkan senja, tetapi semoga kamu bisa membayangkannya lalu melukiskannya di dunia imajimu.

Senja di sini sudah mulai jingga,

Saat aku memandangnya, mentari melukis cakrawala menjadi lebih keunguan.

Hati serasa ingin bernegosiasi dengan pelataran langit yang semakin kelam,

Namun, kali ini aku senang

Di garis horizon sana, terdapat matamu yang masih terpasung di pelupuk mataku.

Aku Mengaku

Senja itu aku akui

Senja pertama ketika aku mengakui perlahan membuka hati untukmu

Mempersilahkanmu masuk,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun