Mohon tunggu...
dje elzaara
dje elzaara Mohon Tunggu... -

share values to make a better world

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajadah Lusuh

19 Mei 2013   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:19 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan apa ku ukur rasa bimbang ini

Setelah tak ada lagi bayang-bayang

Yang pahatkan harapan kehidupan,

Dengan apa ku simpan kata risau ini

Manakala mimpi mu dan mimpiku tak lagi sama...

Menyeruak bersama perbedaan yang kian menganga,

Langkah panjangmu seolah menegasikan langkahku yang hanya seok..

Hanya di atas sajadah lusuh ini,

Ku belajar kembali memahat harapan...

Ku tanam kembali rasa percaya

Yang dulu pernah tercerai bersama hempasan sang waktu...

Serta pijakan kaki berdebu..

Hanya di atas sajada lusuh ini,

Ku urai kembali makna hadirmu

Sebagai napak tilas pembelajaran

Akan sinar kasih tuhan,

Bahwa dengan jatuh kita belajar merangkak...

Bahwa dengan menangis kita belajar tertawa...

Dan dengan terhempas kita belajar untuk bangkit...

Bersama sajadah lusuh ini,

Ingin ku bagi seribu cerita kepada-Nya

Yang tak pernah mengenal berpaling, meski sering ditinggalkan

Yang kasih-Nya seluas jagat raya

Dan maaf-Nya sedalam samudera,

Meski diri ini sering berpaling...

Maka di atas sajadah lusuh ini,

Aku mengetuk pintu-Mu kembali...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun