Mohon tunggu...
Djatwiko Wicaksono
Djatwiko Wicaksono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

. "Berdebat" Insya Allah itu bukan Ciri Saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Awal Munculnya Penyembahan Berhala di Semenanjung Arab, Sebelum Kehadiran Islam

8 Februari 2012   22:11 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 6042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemunduran moral dan akhlak adalah penyakit yang mengantarkan manusia ke dalam jurang kebodohan dan kebinasaan, itulah kira-kira yang tergambar di dalam masyarakat jahiliyah terdahulu sebelum Islam datang untuk memberantas kebodohan dan memperbaiki akhlak.  Bangsa arab adalah keturunan Nabi Ismail as. oleh karena itu, mereka mewariskan millah dan ajaran moyang mereka Nabi Ibrahim as, yang di utus oleh Allah Swt untuk mengesakan dan menyembah-Nya sambil menjaga hukum serta menyucikan Kehormatan-Nya. Maka dari itu, sudah menjadi tradisi bangsa arab untuk selalu memuliakan Baitullah dengan penuh kesungguhan, penghormatan terhadap Ka'bah.

Sepanjang peradaban dan berjalannya waktu kehidupan masyarakat arab masa lalu mulai mencampuradukkan ajaran yang mereka warisi dari Nabi Ibrahim as dengan kesesatan yang perlahan namun pasti yang mereka anut dalam kehidupannya. lambat laun kemusyrikan mulai merambat ke dalam keyakinan meraka. mereka pun mulai terbiasa menyembah berhala dan melakukan kesesatan lainnya sehingga meraka semakin jauh dari cahaya tauhid dan ajaran hanif yang di bawa Nabi Ibrahim as. dari sinilah kejahiliyahan (kebodohan) bermunculan, atau biasa di sebut zaman jahiliyah. kejahiliyahan tersebar luas di kehidupan mereka, sampai akhirnya lahirlah Nabiyullah Muhammad Saw.

Mayoritas pakar (ulama) sirah menyebutkan orang pertama kali yang mengajak dan memasukkan ajaran syirik ke dalam kehidupan bangsa arab serta mengajarkan keyakinan penyembahan berhala adalah Amr bin Luhayy bin Qam'ah al- khuza'i, nenek moyang suku khuza'ah.

Ibnu Hisyam meriwayatkan dan dikutip Syaikh Al-Buthy dlm Fiqh as-Sirah,hal 35, menyebutkan'  Di saat  Amr bin Luhay pergi meninggalkan Mekkah menuju Syam sesampainya di kawasan Moab yang termasuk daerah Balqa, ketika di daerah tersebut ditempati suku Amaliq keturunan Amlaq (sebagian pakar menyebut nama Amliq bin Lawidz bin Sam bin Nuh), Amr bin Luhay melihat orang-orang  menyembah berhala, Amr bertanya kepada orang-orang yang ia temuinya itu mengenai berhala yang mereka sembah. Mereka menjawab, " ini adalah berhala-berhala yang kami sembah", kami meminta hujan kepada mereka (berhala), dan kami meminta pertolongan kepada mereka dan mereka pun memberi pertolongan," Amr berkata kepada penyembah berhala itu, "Sudikah kalian memberiku salah satu berhala yang kalian sembah untuk kubawa pulang (ke Mekkah) agar orang-orang di sana juga  dapat menyembahnya ?" para penyembah berhala itu pun menyerahkan sebuah berhala yang mereka namai Hubal, Amr pun langsung membawanya ke Mekkah. Selanjutnya 'Amr memerintahkan agar masyarakat arab menyembah dan mengagungkan berhala tersebut. Berhala yang bernama Hubal merupakan salah satu sesembahan yang di agungkan suku Quraisy, Hubal berbentuk manusia dan terbuat dari permata 'Aqiq. karena tangannya patah, maka berhala ini dibuatkan "tangan" dari emas dan di letakkan di dalam ka'bah.

Motif / langkah 'Amr bin Luhay itu dilakukan guna memperkuat posisinya sebagai pembaru di kalangan masyarakat setelah dia menyadari bahwa ajaran Nabi Ibrahim as telah mulai memudar. Tentu saja ada suara-suara yang menentang  'Amr, terlebih yang sangat menentang perbuatan 'Amr itu berasal dari suku Jurhum. suku Jurhum dalam menentang  perbuatan 'Amr, itu di lakukan melalui syair-syair yang dilantunkan sebagai kecaman terhadap  'Amr. perlu di ketahui syair-syair masa lampau layaknya media masa kini. Ketertarikan susunannya mengundang pengulangannya sehingga ia semakin menyebar.

Namun demikian, 'Amr dengan kemampuan politik dan keuangannya berhasil menundukkan dan membungkam suara-suara itu, walau tidak berhasil mencabut ajaran Nabi Ibrahim as sampai ke akar-akarnya, sehingga sebagaimana di ketahui masih ada tokoh-tokoh menjelang di utusnya Nabi Muhammad Saw, yang tetap mengecam penyembahan berhala dan mengajak untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang di ajarkan oleh Nabi Ibrahim as. (Quraish Shihab dlm Sirah Nabi Muhammad Saw, hal 86).

Dengan Secara ringkas bagaimana  awal mula penyembahan berhala yang dilakukan masyarakat arab masa lalu yang mengakibatkan kemunduran dan kebodohan yang merajalela itu di timbulkan dari seorang yang bernama 'Amr bin Luhay. tentunya kehadiran Islam adalah untuk dan membrantas penyembahan berhala ini serta mengajak untuk mentauhidkan Allah Swt .  Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun